Meski Pandemi, KONI Kota Semarang Tetap Fokus Pembinaan Atlet

Pandemi Covid-19 yang terjadi di tahun 2020 tidak mengurangi semangat KONI Kota Semarang dalam focus pembinaan atlet. Terutama terkait dengan penyelenggaraan Porprov Jateng Tahun 2022.


Ketua Umum KONI Kota Semarang Arnaz Agung Andrarasmara memastikan hal itu dalam rapat pleno yang digelar Senin, (27/7) malam.

Melalui aplikasi meeting virtual, Arnaz menegaskan pihaknya sudah melakukan penyesuaian program-program perioritas yang tetap akan dilaksanakan di tahun 2020.

Meski demikian, pembinaan prestasi atlet dalam rangka menyambut Porprov 2022 tetap dilaksanakan dengan berbagai inovasi dan tetap dengan protokol kesehatan," terangnya.

Diakui, adanya pandemi Covid-19 diharapkan tidak menyurutkan semangat pengurus dalam meningkatkan prestasi atlet.

"Anggaran kegiatan KONI banyak dipangkas, tapi pembinaan atlet tetap harus dilaksanakan. Maka kami berharap pengurus tetap semangat," tandasnya.

Arnaz juga menegaskan, setelah rapat pleno ini, diharapkan pengurus untuk segera melaksanakan program-program yang telah ditetapkan tapi tetap harus memperhatikan norma administrasi.

"Monev ke cabor harus segera dilaksanakan untuk menjadi evaluasi,  masukan dari cabor dan harus memberikan masukan kepada cabor apa yang harus dilaksanakan. Semuanya demi prestasi atlet Kota Semarang," pungkas Arnaz.

Ditambahkan, dalam rapat pleno ini juga dilakukan reposisi beberapa pengurus. Selain itu, ada pula pengurus yang mengundurkan diri karena kesibukan pribadi dan meninggal dunia.

Dalam rapat pleno tersebut masing-masing Wakil Ketua Umum juga menyampaikan rasionalisasi program yang tetap dilaksanakan atau terpaksa dihilangkan.

Di sisi lain, Sekretaris Umum KONI Kota Semarang Tommy Soenyoto menyampaikan, hasil rapat pimpinan, dari 48 kegiatan yang sudah direncanakan hanya menyisakan 15 kegiatan perioritas.

"Karena adanya perubahan besar dan harus menyesuaikan anggaran yang ada  maka di tahun 2020 ini kita hanya menyisakan 15 kegiatan," ujar Tommy.

Dari total pengajuan anggaran sepanjang 2020 sebesar Rp21 miliar, kini hanya menyisakan Rp11,5 miliar. Anggaran yang dinilai kurang prioritas, telah dicoret dan dikembalikan ke kas negara demi untuk membantu penanganan Covid-19.

Kegiatan yang kurang mendesak atau yang sekiranya melibatkan banyak orang bertatap muka, kami tiadakan. Pembinaan atlet kami prioritaskan meski ada juga sebagian yang kami hilangkan dengan alasan prioritas anggaran," pungkasnya.