Dana Alokasi Utama (DAU) 2021 yang diterima pemerintah Kabupaten Batang dipotong Rp 24,4 miliar.
- Menteri Ketenagakerjaan Dukung Penerapan Sistem K3 di KITB
- Semarang Berhasil Pertahankan Predikat Kota Layak Anak
- Digagas Sang Istri, Pj Wali Kota Salatiga Sebut Car Free Night Inovasi Nikmati Keindahan Bumi Toleransi
Baca Juga
Dana Alokasi Utama (DAU) 2021 yang diterima pemerintah Kabupaten Batang dipotong Rp 24,4 miliar.
Kepala Bapelitbang Batang, Ari Yudianto mengungkapkan pemotongan dari kementrian keuangan itu merupakan refocusing penanganan Covid-19.
"Jadi, awalnya kami mendapat sekitar Rp 762 miliar, karena dipotong, tahun ini kami mendapat Rp 737,68 miliar," ucapnya ditemui di kantornya, Selasa (13/4).
Belum selesai di situ, pemerintah pusat juga mewajibkan tiap pemda merefocusing 8 persen anggaran atau sekitar Rp 59 miliar. Refocusing di tingkat daerah itu juga untuk penanganan Covid-19.
"Jadi anggaran pemda yang harus dikurangi dan efisiensi, berjumlah total 83 miliar untuk vaksinasi dan penanganan Covid-19," tuturnya.
Ia mengatakan risiko refocusing adalah program prioritas meleset dari perencanaan awal.
Namun, Bupati Batang Wihaji tetap memprioritaskan infrastrutur sebagai program utama tahun ini.
Jadi, anggaran yang terkena refocusing adalah program non infrastruktur. Ia menyatakan saat ini seluruh OPD sedang menjalani refocusing anggaran 2021.
"Fokus anggaran di berbagai kecamatan difokuskan untuk jalan dan irigasi," ucapnya.
Adapun beberapa proyek infrastruktur yang jadi prioritas yaitu Islamic Center dan kelanjutan GOR Indoor.
Target pemerintah Batang pun tetap berkaca pada RPJMD yaitu jalan-jalan kabupaten harus dalam kondisi baik.
"Termasuk penataan kota batang dengan alokasi anggaran cukup, dengan begitu wajah kota batang akan makin makin baik," jelasnya.
- Lebihi Target, Realisasi PAD Kabupaten Tegal 2024 Tembus Rp600,65 Miliar
- Ungkap Sabu Dalam Mesin Cuci, Ditresnarkoba Polda Metro Raih Penghargaan
- Lebaran, Terminal Wonogiri Siap Sambut Pemudik