Sekilas mirip kafe kopi yang sedang menjamur. Saat masuk, ternyata bangunan di Wrage Tambahrejo, Kecamatan, Bandar, Batang, menjual jamu yang dikemas modern.
- ZAP Premiere Perkenalkan Dua Perawatan untuk Perempuan Paruh Baya
- Evelyn Catatkan Rekor Pianis Termuda Memainkan ‘12 Spanish Dances’
- Dari Pada by Hangry Kenalkan Minuman Frappe
Baca Juga
Di depan bangunan terdapat plang bertuliskan Kedai Bakoel Jamu. Menunya pun unik, hanya jamu, mulai dari jamu geprek, kemasan dan botolan. Kemasan jamu pun sangat kekinian.
"Saya memang ingin menaikkan kelas jamu dengan memodifikasi rasa dan kemasan yang menarik untuk anak muda," kata Ginanjar Saputra, Pemilik Bakoel Jamu itu, Senin (18/4).
Ia bercerita, bahwa keluarga besarnya memang peracik jamu. Dirinya merupakan generasi ketiga di keluarga.
Idenya membuat kafe jamu itu karena keprihatinan melihat jamu kian memudar di kalangan anak muda. Kemungkinan karena kemasan yang kurang kekinian.
Alhasil, ia pun mengembangkan kemasan seperti jamu botolan andalannya Jae Ale. Isinya adah fermentasi rempah alami dengan rasa unik.
Ada juga Limoon Jae dengan rasa yang segar perpaduan jeruk dan jahe.
"Alhamdulillah pengunjungnya banyak dari kalangan anak muda. Karena konsep kami adalah tongkrongan dan edukasi," jelasnya.
Ginanjar menjelaskan maksud dari edukasi adalah memperlihatkan proses peracikan jamu pada konsumen. Harganya pun dibanderol ramah yaitu antara Rp6 ribu hingga Rp15 ribu.
- Al Fath Muslim Lifestyle Apresiasi Lima Wanita Tangguh di Semarang
- Aldebaran Sebut Nama Irvan Dalang dari Penculikan Andin
- Disney+ Hotstar Siap Tayangkan Jagoan Perempuan Tira Karya Joko Anwar