- Uji Coba Binaan KKP Salurkan Makan Bergizi Gratis
- Upaya Melek Literasi Digital Bagi Gen Z
- Resmi Kukuhkan 13 Guru Besar Baru, Unnes Perkuat Komitmen Wujudkan Pendidikan Cemerlang
Baca Juga
Berita menyedihkan datang dari dunia akademisi. Sejak Selasa (04/11) isu plagiarime muncul justru dari universitas peringkat wahid di Indonesia, Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
Plagiarisme mencuat ini serasa mengaminkan hasil survei yang mendudukan Indonesia pada peringkat kedua dunia dalam hal ketidakjujuran akademik.
Sebagaimana dilansir dari grafis tempo.com yang mengutip penelitian dari Republik Ceko, Vit Machacek dan Martin Srolec. Survei itu melakukan uji artikel para akademikus yang terbit di berbagai jurnal predator sepanjang tahun 2015-2017. Dan mirisnya Indonesia berada di urutan kedua setelah Kazakstan.
Tuduhan plagiarisme diarahkan kepada Dr. Sri Margana, dkk, seorang dosen Departemen Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gajah Mada.
Buku Sejarah yang berjudul "Madiun: Sejarah Politik Dan Transformasi Kepemerintahan Dari Abad XIV Ke Abad XXI" serta "Raden Rangga Prawiradirdja III Bupati Madiun 1796-1810: Sebuah Biografi Politik" yang menjadi topik diskusi yang berkembang di media sosial. Beberapa bagian dari kedua buku tersebut menyadur dari buku "Kuasa Ramalan" (2019) karangan Profesor Peter Carey, sejarawan yang pernah mengajar di Universitas Oxford, Inggris.
Laman resmi UGM (ugm.ac.id) menyebutkan bahwa pimpinan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) mEnanggapi sangat serius terhadap persoalan yang menyeret dosen di fakultasnya. Oleh karena itu Dekan FIB UGM membentuk tim untuk mendalami tuduhan itu dan makan menyampaikan hasilnya dalam waktu secepatnya kepada publik.
- Diskusi Bersama Sinergi Lembaga Legislatif Dan Media Massa DPRD Jawa Tengah
- Ribuan Pejuang Indonesia Sepakat Berhimpun Dalam Satu Wadah Organisasi
- Desa Pesarean Bentuk Satgas Percepatan Penanggulangan TBC