- Menata Impian Lolos Sekolah Kedinasan Dan TNI-POLRI
- Gubernur Jateng Alokasikan Rp4 Miliar Untuk Perbaikan Jalan Di Larangan
- UNS Fasilitasi UTBK Ramah Disabilitas, Diikuti 10 Peserta
Baca Juga
Berita menyedihkan datang dari dunia akademisi. Sejak Selasa (04/11) isu plagiarime muncul justru dari universitas peringkat wahid di Indonesia, Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
Plagiarisme mencuat ini serasa mengaminkan hasil survei yang mendudukan Indonesia pada peringkat kedua dunia dalam hal ketidakjujuran akademik.
Sebagaimana dilansir dari grafis tempo.com yang mengutip penelitian dari Republik Ceko, Vit Machacek dan Martin Srolec. Survei itu melakukan uji artikel para akademikus yang terbit di berbagai jurnal predator sepanjang tahun 2015-2017. Dan mirisnya Indonesia berada di urutan kedua setelah Kazakstan.
Tuduhan plagiarisme diarahkan kepada Dr. Sri Margana, dkk, seorang dosen Departemen Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gajah Mada.
Buku Sejarah yang berjudul "Madiun: Sejarah Politik Dan Transformasi Kepemerintahan Dari Abad XIV Ke Abad XXI" serta "Raden Rangga Prawiradirdja III Bupati Madiun 1796-1810: Sebuah Biografi Politik" yang menjadi topik diskusi yang berkembang di media sosial. Beberapa bagian dari kedua buku tersebut menyadur dari buku "Kuasa Ramalan" (2019) karangan Profesor Peter Carey, sejarawan yang pernah mengajar di Universitas Oxford, Inggris.
Laman resmi UGM (ugm.ac.id) menyebutkan bahwa pimpinan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) mEnanggapi sangat serius terhadap persoalan yang menyeret dosen di fakultasnya. Oleh karena itu Dekan FIB UGM membentuk tim untuk mendalami tuduhan itu dan makan menyampaikan hasilnya dalam waktu secepatnya kepada publik.
- Menata Impian Lolos Sekolah Kedinasan Dan TNI-POLRI
- Bakesbangpol Blora Gelar Peningkatan Kapasitas Perkumpulan Bhakti Praja
- Siap Sukseskan Peringatan May Day 2025, Pemkab Tegal Siapkan Sejumlah Acara