Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyayangkan puisi "Ibu Indonesia" karya Putri Bung Karno, Sukmawati Soekarnoputri yang dinilai seakan menyudutkan syariat Islam, cadar dan juga suara adzan.
- Perdana Ikut Pemilu, Ustadz Ba'asyir Nyoblos di TPS 54 Ngruki Cemani
- Berkaca Tragedi 2019, Penyusunan Tahapan Pemilu 2024 Jadi Perhatian Serius Partai Golkar
- Undur Dari Pencalonan Wali Kota Salatiga, Muh Haris: Ini Dapur Bagi Para Kandidat
Baca Juga
"MUI sangat menyesalkan terhadap puisi yang dikarang dan dibacakan oleh Ibu Sukmawati yang kami nilai mengandung unsur SARA," ujar Wakil Ketua Umum MUI, Zainut Tauhid Sa'adi dalam keterangan pers yang diterima wartawan. Rabu, (4/4).
Sukmawati seharusnya bisa lebih bijak dalam memilik diksi dalam mengungkapkan narasi puisi mengingat persoalan itu menyangkut hal sensitif yaitu tentang ajaran agama.
"Sehingga tidak membuka ruang interpretasi yang dapat menimbulkan kesalah pahaman dan ketersinggungan pihak lain, khususnya umat Muslim," sambungnya seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL
Untuk itu, MUI akan mengundang Sukmawati untuk memberikan klarifikasi dan penjelasan atas puisi yang dibacakannya tersebut.
"Untuk mengetahui maksud yang terkandung didalamnya, sehingga persoalannya tidak semakin gaduh dan melebar kemana-mana, dan segera dapat dicarikan solusinya," tandasnya.
Tak lupa MUI juga mengajak seluruh masyarakat Indonesia, khususnya umat Islam agar tetap tenang dan tidak terpengaruh untuk melakukan tindakan-tindakan yang melanggar hukum.
- Yuli Hastuti Pimpin Purworejo Siap Dilantik Oleh Presiden
- Dampingi Astrid, Respati Adi 'Geser' Gusti Bhre?
- Kader Golkar Kabupaten Demak: Lebih Fokus Pilkada Dibanding Pemilu