Ngantor di Desa,Mas Wiwit Serap Aspirasi dan Gulirkan Bantuan

Istimewa
Istimewa

Bupati Jepara, Witiarso Utomo, kembali melaksanakan program ‘Bupati Ngantor di Desa’ dengan menyambangi Desa Banyuputih, Kecamatan Kalinyamatan, Selasa (22/4).

Kegiatan ini menjadi wadah penting bagi pemerintah daerah untuk lebih dekat dengan masyarakat, menyerap aspirasi secara langsung, serta menggulirkan berbagai bantuan untuk meningkatkan kesejahteraan warga.

Mengawali kegiatan, Bupati yang akrab disapa Mas Wiwit ini, memborong dan mencicipi sejumlah produk unggulan UMKM Kalinyamatan.

Produk lokal seperti susu murni, keripik, aneka sayuran segar, hingga kerudung hasil karya warga setempat turut dipromosikan sebagai bentuk dukungan pada ekonomi lokal.

Warga pun menyampaikan berbagai kebutuhan seperti perbaikan infrastruktur jalan, saluran air, bantuan Program Keluarga Harapan (PKH), penerangan jalan, pengelolaan sampah, keamanan dan ketertiban, serta bantuan operasional bagi RT dan RW.

Pemerintah Kabupaten Jepara menyerahkan berbagai bantuan secara simbolis kepada masyarakat.

Bantuan tersebut meliputi Bantuan Sosial Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), beasiswa pendidikan, bantuan peralatan olahraga dan pendidikan, bantuan modal usaha, hingga dana operasional bagi RT dan RW.

“Kegiatan ini melibatkan masyarakat agar program kita tidak melenceng dari harapan. Dari infrastruktur hingga kesejahteraan, semuanya harus kita capai bersama,” tutur Bupati Witiarso. 

Desa Banyuputih, akan terus digali dan dikembangkan ke arah wisata berbasis ekonomi kerakyatan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Penjabat Sekda Jepara, Ary Bachtiar, pembangunan infrastruktur tetap menjadi prioritas sesuai dengan visi misi "OTW Jepara Mulus".

Ia memastikan perbaikan jalan di Desa Banyuputih akan dilaksanakan paling lambat tahun depan. Selain itu, sistem irigasi di wilayah tersebut juga akan mendapat perhatian khusus.

Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat, dan Desa (Dinsospermasdes), Edy Marwoto, menjelaskan bahwa bansos memiliki berbagai komponen seperti sembako, PKH, dan BLT Dana Desa.

“Tidak semua masyarakat bisa mendapatkan seluruh komponen, karena ada kriteria tertentu. Data penerima akan terus diperbarui agar lebih tepat sasaran,” jelasnya.

Edy juga menjelaskan bahwa bantuan operasional untuk RT/RW saat ini sebesar Rp150 ribu per bulan dan dicairkan setiap tiga bulan sekali. “Terkait permohonan kenaikan, akan dihitung ulang berdasarkan kemampuan keuangan daerah,” tambahnya.

Kepala DLH Jepara, Aris Setiawan, menyampaikan bahwa pengelolaan sampah di wilayah tersebut telah cukup baik dengan meningkatnya kesadaran warga membuang sampah ke TPS. Menyikapi aspirasi pengelolaan sampah mandiri, pemerintah daerah akan mendukung melalui pendanaan, salah satunya lewat program CSR.