Kepahlawanan Ratu Kalinyamat harus dimaknai sebagai bagian dari dorongan pada rangkaian perjuangan kaum perempuan untuk bangkit menjawab berbagai tantangan yang dihadapi saat ini.
- Brebes Masuk PPKM Level 4, Ganjar: Jangan Euforia Abaikan Prokes
- Kapolda Jateng Dukung Langkah Kapolres Sragen Jadikan Kepala Desa Jenar Duta Vaksin
- Jurnalis dan Pewarta Foto RMOL Jateng Raih Anugerah Jurnalistik Pertamina 2022
Baca Juga
"Masih banyak permasalahan dihadapi perempuan yang membutuhkan keberanian dari kaum perempuan sendiri untuk mengatasinya," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Jumat (10/11), terkait penganugerahan gelar Pahlawan Nasional kepada Ratu Kalinyamat dari Jepara, Jawa Tengah.
Kegigihan Ratu Kalinyamat memimpin perlawanan terhadap penjajah dengan armada maritim yang kuat, menggalang pakta perdagangan dan pertahanan dengan kerajaan-kerajaan di Nusantara serta membangun poros maritim, menurut Lestari, menggambarkan bahwa perempuan di Nusantara pada masa itu adalah manusia-manusia merdeka.
Setidaknya di Jepara saja, ujar Rerie, sapaan akrab Lestari, hingga saat ini memiliki tiga perempuan hebat yang berani yaitu Ratu Shima, RA Kartini dan Ratu Kalinyamat.
Belum lagi di Aceh, tambah Rerie, yang di masa lalu memiliki puluhan sultana yang memimpin perlawanan terhadap penjajah dan memakmurkan Tanah Rencong itu.
Jadi, tegas Rerie yang juga legislator dari Dapil II Jawa Tengah yang meliputi Demak, Kudus dan Jepara itu, masyarakat luas harus menyadari bahwa perempuan di Nusantara sejak masa lalu mampu berperan dalam menentukan arah kebijakan wilayah yang dipimpinnya.
Nilai-nilai kepahlawanan yang ditunjukkan Ratu Kalinyamat, menurut Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, harus mampu menyadarkan kaum perempuan, bahwa mereka mampu mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi, sama seperti kaum laki-laki.
Menurut Rerie, setelah Ratu Kalinyamat dianugerahi gelar Pahlawan Nasional tugas kita bersama untuk memasyarakatkan nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sepak terjang Ratu dari Jepara itu.
Negeri ini, tegas Rerie, sangat membutuhkan teladan yang mampu menumbuhkan semangat untuk mengisi kemerdekaan, agar setiap anak bangsa diberi kesempatan, mau dan mampu berpartisipasi aktif dalam setiap proses pembangunan.
Rerie juga mengapresiasi kegigihan masyarakat Jepara, para akademisi, dan sejumlah lembaga swadaya masyarakat yang sejak 1995 berupaya mengajukan Ratu Kalinyamat sebagai Pahlawan Nasional dan berhasil ditetapkan Pemerintah pada tahun ini.
- Sambut Kedatangan Jamaah Haji, Sinoeng : Semuanya Kondur Lengkap dan Sehat Walafiat
- BMKG Ingatkan Dampak El Nino, Masyarakat Diminta Waspada
- PPKM Level 3 Jelang Nataru, Polrestabes Semarang Berlakukan Aplikasi LIBAS