Dewan Pendidikan Kota Semarang (DPKS) akan turun langsung ke satuan pendidikan (satpen) usai geger video perundungan yang dilakukan sekelompok siswi di salah satu sekolah negeri di Kota Semarang. DPKS kan melakukan klarifikasi agar kejadian serupa tidak lagi terulang didalam satpen.
- Motor Curian Kembali Ke Tangan Pemilik, Polres Kota Tegal Tak Pungut Biaya
- Bank Indonesia Buka Suara Perihal UPAL Dan SBN Terbitan Sindikat Pimpinan AI
- Polisi Pastikan Driver Taksi Online Tewas Adalah Korban Perampokan
Baca Juga
Ketua DPKS, Budiyanto mengaku sedih dan menyesalkan dengan adanya kejadian yang terjadi dan viral di media sosial tersebut.
"Tindak perundungan ini telah menodai satpen - satpen di Semarang yang beberapa waktu pernah mendeklrasikan sekolah ramah anak,kewajiban kita semua mulai dari satpen, keluarga dan masyarakat berupaya agar kasus ini tidak terulang," kata Budiyanto, usai menggelar rapat pleno di kantor sekretariat DPKS, Gedung Moch Ikhsan Balaikota Semarang bersama jajarannya, Rabu (25/5).
DPKS melihat jika kasus ini menjadi persoalan yang serius. Untuk itu DPKS mendesak kepada pemangku fan pelaksana kebijakan di bidang pendidikan bersama dengan masyarakat Kota Semarang untuk bisa mengambil langkah dalam mengatasi permasalahan ini.
Pihaknya menyebut jika kasus perundungan sekelompok siswi SMP tersebut seharusnya masih bisa dicegah.
"Apalagi pelaku dan korbannya adalah sama-sama peserta didik pada satpen yang sama. Kami berharap kasus ini jangan sampai terulang. Ini pertama dan terakhir," tandasnya.
- Operasi Pekat Di Lokasi Hiburan Malam, Satuan Samapta Polresta Surakarta Sita 553 Botol Miras
- Polda Jateng Masih Lakukan Pemeriksaan Terduga Pelaku Penganiayaan Bayi 2 Bulan
- Patroli Samapta Polres Semarang Sita Puluhan Botol Miras