Penduduk Beijing China sudah tidak diwajibkan pakai masker di luar ruangan. Hal ini menyusul nol kasus dalam dua pekan terakhir dikutip dari Kantor Berita
- Bantu Atasi Penyakit Gudik, Tim Dosen Farmasi UMKU Tularkan Resep Rahasia
- Sambangi Pasien Rawat Inap, Petugas BPJS Satu Cek Layanan Peserta di Faskes
- Wakil Presiden RI Berikan Penghargaan Pemda Berstatus Universal Health Coverage
Baca Juga
Otoritas kesehatan Beijing saat ini mulai melonggarkan aturan pencegahan penyebaran virus dengan menghapus syarat wajib masker bagi warganya. Meski aturan dicabut, dari pantauan Reuters pada Jumat (21/8), sebagian besar warga masih mengenakan masker.
Beberapa mengatakan masker membuat mereka merasa aman, sementara yang lain mengatakan tekanan sosial untuk memakai masker juga menjadi faktor penyebabnya.
"Saya rasa saya bisa melepas masker saya kapan saja, tapi saya perlu melihat apakah orang lain menerimanya. Karena saya takut orang-orang akan takut jika mereka melihat saya tidak memakai masker," ujar seorang perempuan berusia 24 tahun bermarga Cao.
Pencabutan aturan penggunaan masker di Beijing bukan kali pertama terjadi. Pada akhir April, Pusat Pengendalian Penyakit Kota Beijing mencabut aturan masker untuk pertama kalinya setelah wabah dimulai.
Aturan kemudian diberlakukan kembali pada Juni setelah muncul wabah di sebuah pasar di Beijing. Dalam lima hari terakhir, secara berturut-turut, China sudah melaporkan nol transmisi lokal. Otoritas juga berhasil mengendalikan wabah di Xinjiang yang sebelumnya melonjak. Hanya, pada Kamis (20/8), pihak berwenang melaporkan 22 kasus impor.
- Komunitas Peduli Kanker Purworejo Resmi Dibentuk
- Desa Pesarean Bentuk Satgas Percepatan Penanggulangan TBC
- Vaksinasi Booster untuk Nakes di Jateng Capai 31,36 Persen