NUNI Presidential Forum and Annual Meeting Kupas Rencana ke Depan

Sebanyak 43 delegasi dari 16 universitas di Indonesia ambil bagian dalam Nationwide University Network in Indonesia (NUNI) Presidential Forum and Annual Meeting, di Salatiga, Kamis (13/10).


Kegiatan diselenggarakan di Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW)berlangsung secara hybrid.

Mengusung tema, "Membangun Sinergi dan Kolaborasi dalam Semangat Keberagaman", Presidential Forum and Annual Meeting dilakukan dalam bentuk diskusi untuk mengevaluasi dan merencanakan kegiatan-kegiatan bersama NUNI.

Pertemuan ini dihadiri oleh Rektor UKSW Neil Semuel Rupidara, S.E., M.Sc., Ph.D., sebagai Keynote Speaker, Pembantu Rektor IV Bidang Kerja Sama Kelembagaan dan Internasionalisasi Joseph Ernest Mambu, S.Pd., M.A., Ph.D., dan Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Internasional Neny Isharyanti, Ph.D., sebagai delegasi dari UKSW.

Hadir pula Rektor Universitas Bina Nusantara (Binus) Prof. Dr. Ir. Harjanto Prabowo, M.M. Serta, sebagai pemimpin NUNI Presidential Forum, Binus Collaboration Center Manager Theodora Subyantoro, S.Psi., M.Si., sebagai moderator, serta perwakilan delegasi dan pimpinan masing-masing universitas.

Sekretariat NUNI sekaligus Direktur BINUS Global Diah Wihardini, B.Sc. (Hons), M.Ed., Ph.D., memaparkan program-program NUNI yang diantaranya adalah Faculty Mobility, Student Mobility dan Research Collaboration dan memandu para delegasi untuk memilih universitas yang akan menjadi komite dalam setiap programnya.

"Selain tiga program tersebut, akan ditambahkan pula program reputasi global yang nantinya akan menjadi rancangan NUNI ke depan," pungkas Diah Wihardini.

Dalam kesempatan ini, Diah menyebutkan jika para delegasi mendapat kesempatan untuk berdiskusi tentang usulan program yang dapat digarap dalam setiap komite.

Diskusi ini terbagi menjadi empat kelompok yang dalam pengelompokannya membahas satu jenis program NUNI yang sudah berjalan maupun yang akan berjalan.

Beberapa rancangannya antara lain, para delegasi mengusulkan untuk melakukan joint research, hibah penelitian masing-masing perguruan tinggi, publikasi bersama, workshop dan lainnya.

Sementara, dalam keynote speech yang disampaikan, Neil Rupidara menyambut para delegasi di kampus yang dikenal dengan sebutan Indonesia Mini ini.

"Kiranya pertemuan ini menambah wawasan dan pikiran strategis serta kolaborasi yang dapat kita hasilkan untuk kemajuan bangsa melalui jaringan NUNI ini," ungkap Neil.

Neil Rupidara memaparkan tantangan-tantangan yang dihadapi dalam menjalankan program yang dimiliki NUNI yaitu Faculty Mobility, Student Mobility, dan Research Collaboration.

Salah satu yang dihadapi yaitu kesenjangan kuantitas riset yang begitu besar dari universitas di Indonesia, khususnya anggota NUNI dengan riset yang dilakukan oleh perguruan tinggi bertaraf internasional di luar negeri.

Senada, Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Padjajaran Prof. Arief S. Kartasasmita, dr., Sp.M(K)., M.Kes, Ph.D., juga menyebutkan bahwa kolaborasi riset yang disertai dengan memaksimalkan sumber daya manusia serta potensi yang dimiliki dapat dilakukan untuk menjawab tantangan yang ada.

Hal itu juga didukung dengan pernyataan Rektor Bina Nusantara (BINUS) Prof. Dr. Ir. Joseph Stanislaus Harjanto Prabowo, M.M., yang hadir secara daring yang mengatakan bahwa kolaborasi akademik sangat mungkin dilakukan melalui NUNI.

Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Pengembangan Akademik & Riset Prof. Dr. Jaka Nugraha, S.Si., M.Si., mengajak para delegasi untuk memberikan wadah kepada para dosen yang memiliki semangat untuk melakukan riset.

Ada pun rancangan program Student Mobility diantaranya Cross Cultural Education Program, NUNI community engagement, dan lainnya.

Faculty Mobility juga memiliki usulan berbeda yaitu dengan pendataan bagi tenaga pendidik yang siap mengikuti pertukaran dosen. Reputasi global juga memiliki usulan pengelolaan penelitian dalam rangka meningkatkan reputasi global, etalase publikasi yaitu pengembangan data publikasi yang nantinya berguna untuk cross teaching dan sharing.

Untuk riset dan Inovasi akan diadakan riset dibidang Science, Technology, Engineering and Math (STEM), Non-STEM dan Humaniora dan dilakukan dengan pendataan dan database.

"Setelah pertemuan ini nantinya diharapkan para delegasi NUNI dapat menghadiri pertemuan di Jakarta yang rencananya dijadwalkan pada 21 November 2022 untuk menandatangani akte NUNI," ungkap Diah.

Kegiatan NUNI Presidential Forum and Annual Meeting ini dirangkai dengan acara NUNI Student Camp yang diikuti oleh oleh 54 mahasiswa dari 16 universitas.

Selama 3 hari, peserta NUNI Student Camp mengikuti berbagai kegiatan meliputi kunjungan, diskusi, kolaborasi dan juga penyajian proyek.

Kunjungan dilakukan antara lain ke kantor Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Pondok Pesantren Edi Mancoro, kantor Sinode Gereja Kristen Jawa (GKJ), Qaryah Thayyibah, Lembaga Percik dan juga Kampung Singkong Argowiyoto.

Ke-54 peserta NUNI Student Camp berasal Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Bina Nusantara, Universitas Hasanuddin, Universitas Islam Indonesia, Universitas Islam Sultan Agung, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Universitas Katolik Parahyangan, Universitas Katolik Soegijapranata, Universitas Kristen Maranatha, Universitas Kristen Petra, Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Padjajaran, Universitas Sanata Dharma, Universitas Sumatera Utara, Universitas Surabaya, dan UKSW.