Sektor perbankan sedang menghadapi tantangan yang luar biasa di tengah pandemi Covid-19 dengan dorongan digitalisasi.
- Semen Gresik Salurkan Hewan Kurban Senilai Rp280 Juta untuk Masyarakat Rembang dan Blora
- Program ‘Tak Diskon Maka Tak Sayang’ Ringankan Beban Masyarakat
- Kumpulkan Polisi, Tentara hingga Guru, Bank Indonesia Tegal Ajari Cinta Bangga Paham Rupiah
Baca Juga
Sektor perbankan sedang menghadapi tantangan yang luar biasa di tengah pandemi Covid-19 dengan dorongan digitalisasi.
Meski begitu, di tengah keadaan yang sulit sekali pun, bank harus mau dan mampu beradaptasi, berinisiatif, dan berkolaborasi.
Begitu yang disampaikan oleh Analis Eksekutif Senior Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Roberto Akyuwen dalam webinar Infobank bertajuk "The Importance Of Hybrid Cloud Enhancing Banking Services In The New Normal and Digital Era" pada Kamis (18/2).
"Pada pandemi Covid-19, sepanjang tahun 2020, kita lihat memang ada tantangan dari teman-teman perbankan nasional yang mengalami penurunan, khususnya dari penyaluran kredit. Ada keterbatasan memperluas skala bisnis," ujar Roberto, seperti dilaporkan Kantor Berita RMOL.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, ia mengatakan, pemerintah dan regulator telah melakukan berbagai macam cara, mulai dari kebijakan subsidi hingga penempatan uang negara. Walaupun hasilnya masih terdapat penurunan kinerja.
Melihat situasi tersebut, Roberto menekankan bahwa perbankan nasional perlu melakukan adaptasi atau penyesuaian di tengah transformasi digital saat ini.
"Harus berani, harus mau melakukan inisiatif. Tidak bisa menunggu, (karena) akan tertinggal dengan dinamika sekarang," lanjutnya.
Selain itu, ia juga menegaskan bahwa bank, termasuk bank besar sekali pun, tidak dapat berjalan sendiri hingga membutuhkan kolaborasi yang cerdas demi efisiensi dan pendapatan. [sth]
- Hampers Produk UMKM Rembang Binaan Semen Gresik Laris Manis, Omzet Hingga Ratusan Juta
- Smartfren Pastikan Kesiapan Jaringan Internet Saat Natal dan Tahun Baru
- SCJ akan Mulai Digarap Februari 2022