Pasar Pagi yang Semrawut di Salatiga

Istimewa
Istimewa

Keberadaan Pasar Pagi yang semrawut di Salatiga menuai kritik. Slogan ‘Salatiga Hati Beriman’, yang sudah digaungkan beberapa periode Wali Kota, dengan tonjolan kota yang indah dan sejuk karena berada dilereng Gunung Merbabu sekitar 50 Km arah selatan dari Kota Semarang Ibukota Provinsi Jawa Tengah, kontan menuai pertanyaan.

Adalah Nico, seorang warga Salatiga yang juga mengaku sebagai pemerhati kota, yang mengkritik buruknya tata wilayah, terutama di kawasan Pasar Pagi yang amburadul.

“Sampai dengan sekarang masih melihat penataan kota yang masih semrawut, jangankan dipinggiran kota. Lebih ditengah kota terutama Jalan Jendral Sudirman sebagai Jantung Kota sangatlah tidak elok untuk dilihat dan dilewati terutama pada pagi subuh,” kritiknya yang diunggah dalam akun media sosialnya yang dilihat RMOLJateng, Rabu (8/1).

Nico pun melanjutkan keluhannya. Menurutnya, penataan parkir kendaraan para pedagang dan pembeli yang tidak mempedulikan bagi pengguna jalan lainnya membuat kondisi di kawasan itu makin tak karuan.

“Bahkan saya hanya dengan menggunakan mobil kecil sekelas Honda Brio saja harus tergores body mobil saya dengan salah satu mobil cup/bak terbuka karena sempitnya jalan yang digunakan mereka dan sempat cekcok karena sopir tidak mau disalahkan,” keluhnya.

Terlepas dari kejadian itu, Nico berharap, sebagai warga Kota Salatiga yang diklaim indah dan sejuk, keluhannya di media sosial bisa lebih diperhatikan. Sebab, ia mengaku, kondisi ini sejatinya pernah ia coba infokan ke temannya yang bekerja sebagai ASN di salah satu dinas kota yang berhubungan dengan pasar dan parkir, namun sampai sekarang tetap berlaku hal yang sama setiap harinya di pasar pagi Kota Salatiga.

“Saya berharap dengan curhatan hati ini Pemerintah Kota Salatiga tidak acuh dan peduli dengan kondisi yang sudah berjalan berpuluh-puluh tahun sehingga ada perubahan yang lebih baik dikemudian hari,” tulis Nico diakhir curhatannya.