- Imlek, Kue Keranjang Tetap Harus Ada
- Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur Dibersihkan Dari Parkir Kendaraan Bermotor
- Babad Wanamarta Mengirimkan Pesan Luhur Tentang Hari Jadi Kota Magelang
Baca Juga
Acara yang dipentaskan oleh dalang terkenal Ki Aan Bagus Saputro ini berhasil memukau penonton dengan cerita yang sarat makna dan pertunjukan seni tradisional yang memikat.
Pagelaran wayang kulit ini juga disiarkan secara langsung melalui platform YouTube untuk memperluas jangkauan penonton.
Puluhan lampu temaram menerangi panggung wayang, menciptakan suasana magis di Dusun Badran. Kehadiran penonton dari berbagai wilayah sekitar menambah semarak acara ini.
Tidak hanya warga lokal, namun juga banyak wisatawan dari berbagai daerah turut hadir untuk menyaksikan pertunjukan yang tak ternilai ini.
Dalam lakon "Wahyu Katentreman Bt Gareng dkk," Ki Aan Bagus Saputro menampilkan kisah yang menarik dan sarat nilai-nilai kehidupan.
Para tokoh pewayangan seperti Gareng, Semar, Petruk, dan Bagong dihidupkan kembali dengan kepiawaian dalang dalam memainkan setiap karakter.
Masing-masing tokoh disuarakan dengan penuh penghayatan, sehingga penonton benar-benar terhanyut dalam cerita yang disajikan.
Salah satu penonton, Ibu Sumiyem, 55 tahun, mengungkapkan kesan positifnya tentang pagelaran tersebut.
"Sangat luar biasa, saya benar-benar terbawa suasana dalam cerita pewayangan malam ini. Saya melihat bagaimana Ki Aan Bagus Saputro dengan apik menggerakkan wayang kulit sambil menyuarakan berbagai dialog tokoh. Ini benar-benar seni yang tak ternilai harganya," ujarnya.
Sementara itu, Ki Aan Bagus Saputro sendiri telah menjadi dalang sejak usia muda dan merupakan keturunan dari keluarga yang memiliki tradisi seni wayang kulit turun-temurun.
Ia berusaha untuk tetap melestarikan budaya leluhurnya sambil menggali kreativitas dalam pementasan.
"Wayang kulit adalah bagian dari warisan budaya Indonesia yang harus kita jaga dan lestarikan. Melalui lakon ini, saya berharap pesan moral yang terkandung dapat sampai ke hati setiap penonton," ujarnya.
Tidak hanya penonton yang memuji penampilan Ki Aan Bagus Saputro, namun juga para sesepuh dan tokoh masyarakat setempat.
Mereka bangga melihat kesenian tradisional ini tetap hidup dan berkembang di tengah era modern.
Pagelaran ini juga diharapkan dapat meningkatkan minat generasi muda dalam menggeluti seni wayang kulit, sehingga kearifan lokal tidak tergerus oleh arus globalisasi.
Tak hanya berfokus pada aspek seni pementasan, pihak panitia juga menonjolkan pentingnya pelestarian lingkungan.
Mereka menggunakan lampu hemat energi dan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Selain itu, acara tersebut juga menyajikan makanan dan minuman dari produk lokal sebagai bagian dari upaya mendukung ekonomi kreatif di wilayah tersebut.
Pagelaran wayang kulit "Lakon Wahyu Katentreman Bt Gareng dkk" juga menarik minat para penonton dari luar Dusun Badran berkat siaran langsung melalui platform YouTube.
Link streaming https://www.youtube.com/live/H9VMS9jvpRQ?feature=share menyajikan akses bagi penonton di berbagai penjuru dunia untuk menikmati pertunjukan ini.
Momen ini menjadi peluang emas untuk memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada dunia internasional.
Acara tersebut sukses besar dan meninggalkan kesan mendalam bagi semua penontonnya. Pagelaran wayang kulit "Lakon Wahyu Katentreman Bt Gareng dkk" mampu menyatukan generasi muda dan tua dalam apresiasi seni dan kearifan lokal.
Semoga acara seni tradisional semacam ini terus berkembang dan menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas budaya Indonesia yang kaya dan beragam.
- Pemkot Semarang Bakal Angkat Sarung Sebagai Salah Satu Budaya
- Disbudpar Kudus Rangkul Warga Patiayam Selamatkan Situs Purbakala
- FBM Sebut Bencana Kekalahan Pemkab Sukoharjo Pertahankan Status Cagar Budaya Dalem Singopuran