Pakar Psikologi Minta Sekolah Ikut Pantau Kasus Siswi SMP Dihabisi Teman Kencan

Kasus terbunuhnya siswi SMP oleh teman kencannya menimbulkan keprihatinan banyak pihak.


Menanggapi kejadian tersebut, Pakar Psikolog dari Jawa Tengah R Yuli Budirahayu menekankan pentingnya memberikan edukasi kepada pelajar tentang kenakalan remaja. Selain itu, juga pihak sekolah harus bisa memberikan monitoring pengawasan kepada para siswa siswinya.

"Pihak sekolah memang harus lebih ekstra lagi dalam memberikan edukasi monitoring dan pengawasan kepada para siswa siswinya. Jadi anak-anak akan tahu mana yang harus dilakukan dan mana yang harus dihindari dan dijauhi," kata Yuli Budirahayu, Jumat (27/1).

Namun begitu, peran keluarga juga cukup penting dalam mengawasi dan mengontrol pergaulan anak.

Kapolres Sukoharjo, AKBP Wahyu Nugroho menambahkan, Polres Sukoharjo menjalankan program Police Go To School. Adalah polisi melakukan sambang ke sekolah-sekolah untuk memberikan edukasi kepada para siswa siswi.

"Polres Sukoharjo juga sudah menjalankan program Police Go To School untuk memberikan edukasi terkait dengan permasalahan kenakalan remaja, dampak medsos, peredaran narkoba, berbagai bentuk kriminalitas, dan ketertiban berlalu lintas," ungkap Kapolres.

Dengan adanya fenomena kejadian seperti ini pihaknya ke depan akan lebih instensif lagi, bekerjasama dengan dinas terkait. Langkah tersebut guna memberikan edukasi ke sekolah-sekolah sehingga dapat menjangkau seluruh sekolah-sekolah di Kabupaten Sukoharjo.

Diketahui beberapa waktu lalu, warga Sukoharjo digegerkan dengan penemuan mayat seorang remaja perempuan dibunuh secara keji dengan beberapa luka tusukan di dada dan leher. Korbannya adalah seorang siswi masih duduk di bangku SMP.

Namun tak butuh waktu lama, Polres Sukoharjo berhasil menangkap pelaku pembunuhan. Pelaku pembunuhan adalah teman kencan korban dihubungi melalui aplikasi Michat. Pelaku mengaku membunuh korban dengan cara ditusuk beberapa kali menggunakan pisau dan obeng di bagian leher dan dada.