Kelompok wayang kontemporer, Wayang Gaga, berkolaborasi dengan anak-anak Sekolah Dasar Negeri Nongkosawit 02, Gunungpati Semarang.
- 18 Peserta UKW LSPR-Dewan Pers Dinyatakan Kompeten
- Isi Liburan, Perpusdes Candiareng Ajak Anak Ngelapak
- 2.860 Peminat SBMPTN UNS 2022 Lolos Seleksi
Baca Juga
Anggota Wayang Gaga, Pambuko Septiardi, mengatakan perlunya melibatkan anak dalam sebuah pertunjukkan. Bagi dia, anak tidak cukup menjadi penonton saja, melainkan juga aktif sebagai pemain.
Dengan demikian, anak bisa diajak untuk berani tampil. Bisa mengungkap ide mereka. Kalau terbiasa, jadi menarik bagi perkembangan anak itu sendiri,"kata Pambuko usai pentas kolaborasi, Kamis (14/3).
Pambuko menerangkan, dalam sebuah pertunjukkan yang melibatkan anak kecil, konten cerita merupakan hal yang menarik untuk dibahas.
Menurutnya, anak memiliki ide dan imajinasi tersendiri yang kadang tidak tercapai orang dewasa.
Nah tugas kita, yang dewasa adalah memberi jalur, membuat wadah agar ide, imajinasi, cerita yang dibangun anak-anak tetap terarah,"terang dia.
Tak hanya itu, Cerita yang dirangkai bersama lebih mendekatkan anak-anak dengan kerajinan yang sudah jarang mereka temui.
Media kami wayang terbuat dari alang-alang. Kalau kita bikinkan ceritanya juga belum tentu menarik bagi anak-anak. Beda kalau mereka yang bikin, kemudian dimainkan dengan media wayang kami. Ini juga pendekatan agar mereka mau mengenal kerajinan tradisi,"paparnya.
Sementara itu, Tata, salah satu siswa dalam pentas kolaborasi mengaku senang bisa terlibat.
Dia mengatakan saat bermain dirinya menjadi tokoh Spongebob yang selalu mendukung teman-temannya saat dalam keadaan susah.
Asyik, bisa main bareng sama teman-teman. Saya jadi Spongebob,"kata dia.
- Salah Gunakan Beasiswa KIP, Pihak Kampus Undip: Yang Bersangkutan Sudah Minta Maaf Dan Mundur Sebagai Penerima Beasiswa.
- PGRI Kota Semarang: Semua Guru Harus Pahami Isi Kurikulum Merdeka
- UDINUS Ciptakan Robot Catur Pertama di Indonesia