Salah Gunakan Beasiswa KIP, Pihak Kampus Undip: Yang Bersangkutan Sudah Minta Maaf Dan Mundur Sebagai Penerima Beasiswa.

Pihak Kampus Undip Memberikan Klarifikasi Atas Temuan Dugaan Kasus Penyalahgunaan Beasiswa Oleh Mahasiswanya. Dicky A Wijaya/RMOLJawaTengah
Pihak Kampus Undip Memberikan Klarifikasi Atas Temuan Dugaan Kasus Penyalahgunaan Beasiswa Oleh Mahasiswanya. Dicky A Wijaya/RMOLJawaTengah

Temuan dugaan beasiswa kuliah gratis dari pemerintah di Universitas Diponegoro (Undip) disalahgunakan kini sedang heboh. Kehebohan ini dimulai dengan viralnya seorang mahasiswi selebgram yang diduga penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) pamer gaya hidup mewahnya di media sosial. 

Usai ramainya kasus itu pun, beberapa nama mahasiswa lain juga disebut-sebut terlibat kasus sama. 

Namun, sosok dimaksud langsung memberikan klarifikasi di media sosial sambil menyampaikan permintaan maaf serta memposting foto surat pengunduran diri sebagai penerima KIP. 

Pihak kampus pun bersedia terbuka terkait kasus ini. Kepala Sub Bagian Unit Pelaksana Teknis (UPT) Hubungan Masyarakat Universitas Diponegoro (Undip), Utami Setyowati membenarkan telah mendapatkan informasi dari bagian kemahasiswaan mengenai temuan kasus ini. 

"Jadi, aturan penetapan penerima beasiswa KIP dari pemerintah dilakukan kampus berdasarkan hasil survei. Dan jika penerima mengajukan pengunduran diri, alurnya sama juga disurvei lagi karena beasiswa kuliah yang didapatkan dari pemerintah akan dicabut seluruhnya digantikan biaya mandiri," jelas Utami, Jumat (03/05). 

Meski telah mengajukan pengunduran diri sebagai penerima beasiswa KIP, pihak kampus tetap sewaktu-waktu akan memanggil mahasiswa bersangkutan. 

Menurut Utami, pihak bersangkutan sudah meminta maaf secara resmi tertulis ke kampus Undip sesuai aturan. Atas dugaan penyalahgunaan beasiswa itu, nantinya juga bersangkutan siap bila mendapatkan sanksi tegas dari kampus. 

"Kita sudah menyelesaikan permasalahan ini sesuai mekanisme aturan kemahasiswaan. Pihak terkait bersangkutan juga sudah meminta maaf secara tertulis, serta siap mendapatkan sanksi diberikan kampus," kata Utami.