- TPA Kalipancur Purbalingga Hampir Penuh, Bupati Dorong Program Keping Emas
- Perambahan Hutan Rogojembangan Ilegal!
- Lestarikan Bumi, Kemenag Batang Tanam 1.000 Pohon Matoa
Baca Juga
PURWOREJO - Serangan wereng dan walang sangit memaksa petani memanen padi sebelum waktunya tiba. Ini dilakukan untuk menghindari kerugian lebih besar.
Seperti halnya yang dilakukan Tiyok (51) warga Desa Brenggong, Kecamatan/Kabupaten Purworejo yang memanen padi dua pekan sebelum waktunya tiba, Rabu (29/05). Hal yang sama dilakukan oleh petani yang lain.
"Seharusnya sekitar dua minggu lagi atau saat pohonnya sudah menguning semua. Tapi ini masih hijau harus tetap dipotong, biar bisa membawa pulang padi," kata Tiyok.
Sawah yang ada di sekitar areal milik Tiyok juga telah melakukan hal yang sama. Biasanya jika satu lahan sudah dipanen akan segera diikuti oleh yang lain.
"Kalau ini tidak segera dipotong, nanti ya werengnya ngumpul di sini semua," tambahnya.
Selain itu, serangan walang sangit juga menjadi perhatian khusus. Walau pun terlihat ada bulir padinya, namun jika sudah terserang walang sangit, menjadikan bulir kosong tidak ada padinya.
Berbagai upaya memang telah dilakukan untuk menanggulangi persebaran serangan wereng dan walang sangit tersebut. Pemanfaatan pupuk pestisida mau pun penanggulangan dengan cara tempo dulu seperti penyebaran kapur di lahan sudah dilakukan.
"Tapi hasilnya tetap tidak maksimal, wereng tetap merajalela," ungkapnya.
Terpisah, Muslih, Sub Koordinator Pengendalian dan Penanggulangan Bencana Pertanian, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Purworejo mengungkapkan jika serangan hama wereng di Purworejo sudah termasuk bencana di sektor pangan.
Bupati Purworejo pun turun tangan memberikan himbauan kepada Kepala Desa (Kades) agar mengalokasikan sebagian Dana Desa (DD) untuk pengendalian pengganggu tanaman tersebut.
"Serangan wereng pada MT-1 (Musim Hujan) ini berlangsung sporadis dan hampir merata di seluruh wilayah pertanian di Purworejo. Hal itu pun cukup berdampak terhadap produksi padi di Purworejo," kata Muslih.
Wilayah yang mengalami serangan cukup serius terjadi di lahan pertanian milik petani terjadi di Kecamatan Purwodadi, Ngombol, Banyuurip, Loano. Kaligesing, Pituruh, Purworejo serta Bayan. Pihaknya berharap serangan wereng tidak kembali terjadi pada Musim Tanam Padi (MT-2).
"Serangan wereng merata hampir di daerah-daerah sentra padi Purworejo. Serangannya terjadi secara spot-spot. Saat itu kami turun tangan melakukan pengendalian," tamnahnya.
- NGOPI Berhasil Kuak Rahasia Kecantikan Bersama Dr. Ratih Nuryanti
- Tim Dinparta Dan Satpol PP Serbu Pujasera Demak
- Pedagang Rod As Kadilangu Serbu Jepara Dan Berkolaborasi Emas Dengan Dinparta Demak