Purbalingga - Bupati Purbalingga, Fahmi M. Hanif, berikan peringatan atas krisis sampah di daerahnya. TPA Kalipancur nyaris penuh, sementara 80% sampah masih tercecer tanpa pengelolaan efektif. Di tengah ancaman itu, ia mendorong desa-desa bergerak mandiri lewat Program Keping Emas yaitu Kelola Potensi Keuntungan Desa Mandiri Sampah.
- Perambahan Hutan Rogojembangan Ilegal!
- Lestarikan Bumi, Kemenag Batang Tanam 1.000 Pohon Matoa
- Perhutani Banyumas Timur Harus Hentikan Perambahan Hutan Rogojembangan
Baca Juga
“Kita menghadapi masalah besar. TPA Kalipancur baru mampu menampung 16-22% dari total sampah Purbalingga. Sisanya, sekitar 80%, belum terkelola dengan baik. Ini tantangan yang tidak bisa kita tunda lagi,” kata Fahmi saat peluncuran program Keping Emas di Pendapa Dipokusumo, Selasa, (22/04).
Melalui program ini, Fahmi mendorong perubahan paradigma dalam pengelolaan sampah. Bukan sekadar buang ke TPA, melainkan pengolahan yang produktif dan berkelanjutan. Ia mencontohkan Desa Siwarak di Kecamatan Karangreja, yang sukses mengelola sampah menjadi sumber manfaat bagi masyarakat.
"Siwarak ini luar biasa. Ini yang harus ditiru. Saya ingin tahun ini muncul lebih banyak desa yang kelola sampahnya sendiri. Selesaikan di desa masing-masing," ujarnya.
Fahmi berharap, pengelolaan sampah tak lagi dianggap beban, melainkan peluang. Ia melihat potensi ekonomi dan lapangan kerja baru jika sampah dikelola dengan baik. "Ini bagian dari upaya kita menuju Purbalingga yang lebih bersih dan hijau," katanya.
Peluncuran Keping Emas yaitu Kelola Potensi Keuntungan Desa Mandiri Sampah bertepatan dengan peringatan Hari Bumi 2025, bertema Our Power, Our Planet, Energi Kita, Planet Kita.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Purbalingga, Bambang Triono, menjelaskan program ini mengajak seluruh desa dan kelurahan mengelola sampah secara mandiri, inovatif, dan kolaboratif.
"Saat ini ada 17 desa/kelurahan yang punya TPS3R (Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle - red), dan sembilan lainnya mengelola sampah secara mandiri. Mereka sudah menandatangani komitmen bersama Keping Emas," kata Bambang.
Peringatan Hari Bumi juga diwarnai aksi penanaman pohon dan bersih-bersih mata air di Desa Campakoah, Kecamatan Mrebet, yang difasilitasi Perumda Owabong dan Perumda Air Minum Tirta Perwira. Selain itu, kegiatan bersih-bersih sungai juga digelar di Sungai Kalikabong.
- Dindagkop UKM Rembang Mulai Lakukan Sosialisasi Pembentukan Koperasi Merah Putih
- Warga Resah Atas Aksi Kera Berekor Panjang Yang Masuk Rumah
- MTI Serukan Pentingnya Masterplan Untuk Integrasi Dan Keberlanjutan