Pantai Arnavat Surodadi Demak, Ikhtiar Kesembuhan Sebelum Matahari Terbit

Mbah Suro (Kades Surodadi) dalam melakukan ritual di Pantai Arnavat Surodadi.
Mbah Suro (Kades Surodadi) dalam melakukan ritual di Pantai Arnavat Surodadi.

Pantai Arnavat Surodadi (PAS) Demak, selain wisata pantai indah di tengah abrasi, juga memiliki kemanfataan bagi yang berikhtiar sembuh dari penyakit dengan mandi lepas subuh sebelum matahari terbit.

Kades Surodadi, Supriyanto, yang dipercaya untuk memimpin beragam ritual di daerah tersebut dengan julukan Mbah Suro (Mbah Surodadi), menuturkan, setiap daerah memiliki kekhasan tersendiri, tak terkecuali di PAS.

Ia menceritakan, sebelum Bupati Demak mengesahkan PAS sebagai destinasi wisata, pada Rabu (27/12) lalu, sebagai Mbah Suro, dia melakukan ritual untuk meminta doa restu dan keselamatan dari para leluhur di wilayah Surodadi, Sayung, Demak.

"Bekal kami dalam ritual adalah bunga 7 rupa, empat bubur sumsum, lalu ada pasak kayu dengan ditutupi tali goni. Lalu juga kemenyan yang dibakar diletakkan di,samping sesaji. Saya duduk membacakan doa kepada Allah diiringi suara MC melantunkan lagu khas Mbah Suro," jelasnya kepada RMOL Jateng, Kamis (28/12).

Usai ritual,  salah satu pasak kayu dikubur di dalam lubang yang disediakan. Ritual tersebut tidak hanya dilakukan pada saat akan ada peresmian saja, namun juga pada berbagai kesempatan demi menghormati leluhur.

"Setiap prosesi ritual tersebut ada filosofinya. Penanaman pasak kayu itu sebagai tanda kunci pengikat antara kita dan mahkluk tak kasat mata. Kenapa kami tancapkan pasak sebagai kunci, agar tidak menggangu dan justru menjadi sahabat kita. Saling menjaga terciptalah harmoni," ucapnya.

Ia melanjutkan, ritual lain juga dapat dilakukannya untuk siapapun yang sedang berikhtiar untuk sembuh, yakni dengan mandi di sekitaran PAS. Ia juga menerima siapapun yang sedang menjalani ikhtiar sembuh itu untuk transit di rumahnya, mengingat di PAS belum ada homestay.

"Jadi yang sedang berikhtiar sembuh dari penyakit apapun bisa mandi di PAS. Tentunya mandi sendiri namun dengan melakukan ritual terlebih dahulu. Waktu yang terbaik adalah sebelum matahari terbit. Usai subuhan, mandi. Bisa menginap di rumah saya dulu," ucapnya.

Untuk menuju PAS,  harus menggunakan perahu dari desa Surodadi dengan perjalanan wisata yang bisa melihat manggrove dan keindahan alam di tengah abrasi.

PAS sebelumnya merupakan daratan. Penduduknya bermata pencarian tambak dan nelayan. Dikarenakan rob yang tinggi dan terus menggerus wilayah, maka masyarakat pun pindah hingga hanya tersisa tanah berpasir seperti berbentuk pulau. Seolah pulau yang muncul di tengah abrasi.

"Sebutan itu sebagai daya tarik. Karena kita sudah puluhan tahun tersiksa oleb rob, sehingga dengan adanya PAS sebagai destinasi wisata, akan bisa menarik minat wisatawan, baik yang dolan maupun yang beriktiar sembuh, demi kelangsungan pemberdayaan ekonomi masyarakat," pungkasnya.