Pariwisata Karanganyar Mulai Garap Ecotourism

Sejalan dengan program Presiden Jokowi, menciptakan 10 destinasi wisata Bali Baru, wilayah Joglosemar (Jogjakarta, Semarang dan Surakarta) masuk dalam 10 top destinasi wisata atau 10 Bali Baru di Indonesia.


Joglosemar menjadi pilar dari destinasi prioritas dengan ikon Borobudur. Karena Karanganyar masuk wilayah eks Karesidenan Surakarta, maka pemerintah daerah semakin mempercantik diri destinasi wisata unggulannya.

Sebelumnya Presiden Jokowi mencanangkan untuk menciptakan 10 Bali Baru, yakni  memperkenalkan 10 destinasi yang punya daya tarik seperti Bali, dan program tersebut mendapat respon positif  dari pemerintah daerah untuk lebih mengembangkan potensi pariwisata daerah yang menjadi unggulannya.

Kepala Dinas Pariwisata Titis Sri Jawoto kepada RMOLJateng  sampaikan Presiden Jokowi sudah  menetapkan 10 destinasi wisata Bali Baru dan Karanganyar masuk di dalamnya. Sehingga Pemerintah Kabupaten Karanganyar, berupaya terus mengedukasi masyarakatnya salah satunya dengan Gerakan Sadar Wisata dan Aksi Sapta Pesona. 

"Ditetapkan Joglosemar menjadi pilar  destinasi prioritas dengan ikon Borobudur, maka pariwisata di Karanganyar juga ikut  terangkat (Karanganyar masuk Solo)," ucap Titis, Kamis (9/8/2018).

Saat ini, Pemkab Karanganyar fokus mengembangkan tiga kawasan wisata yakni Cemoro Kandang yang menjadi pintu masuk Gunung Lawu, Sekipan, dan Pringgodani. Selain itu, juga akan menggarap potensi wisata di kawasan Ngargosoyo. Apalagi Karanganyar juga memiliki Dayu Park (kampung purbakala) yang menyimpan sejarah kehidupan jaman purba dan kini sudah dibuat musium.

"Potensi wisata di Karanganyar sangat luar biasa. Obyek wisatanya juga beragam, mulai dari  wisata religi, alam dan budaya," ucap Titis.

Selain itu Karanganyar juga bisa menjual ecotourism, diantaranya destinasi wisata alam di Ngargoyoso. Selama ini, wisatawan lebih mengenal Tawangmangu dibandingkan Ngargoyoso. Padahal kawasan ini juga memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Banyak obyek wisata bernilai tinggi peninggalan budaya masa lampau seperti  Candi Sukuh, Candi Cetho,  wisata alam air terjun Jumog, kebun teh, dan Kampung Alam Sanjoyo yang terletak di Desa Segoro Gunung, juga bukit Paralayang.

"Kita bisa menjual suasana kebun teh di dataran tinggi Ngargoyoso, bisa bermain tubing (arung jeram mini) dan masih banyak wisata alam lain yang juga dikembangkan oleh masyarakat setempat," ujar Titis lebih lanjut.

Titis mengatakan sektor pariwisata mendukung hidup masyarakat Karanganyar. Keterlibatan masyarakat sangat dibutuhkan untuk pengembangan wisata di kawasan Karanganyar dan sekitarnya. Masyarakat semakin memiliki kesadaran tinggi untuk menciptakan destinasi wisata dan menggali potensi wisata.

"Beberapa tahun belakangan ini, wisata mulai beralih ke Ngargoyoso. Dengan memaksimalkan potensi wisata yang ada di Karanganyar, diharapkan target wisatawan sebanyak 2,5 juta orang tahun ini tercapai," pungkas Titis.