Pemerintah Kota Semarang tetap membuka tempat wisata yang bisa dimanfaatkan untuk warga setempat berwisata selagi tak dapat mudik.
- Selain Bendungan Pleret, Banjir Kanal Timur Setiap Sore Ramai Masyarakat Nongkrong
- Sejumlah Bioskop di Semarang Mengajukan Izin Buka Kembali
- Promo Liburan Spektakuler dari tiket.com Sambut Momen Gajian
Baca Juga
Pemerintah Kota Semarang tetap membuka tempat wisata yang bisa dimanfaatkan untuk warga setempat berwisata selagi tak dapat mudik.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang, Indriyasari mengatakan, sektor pariwisata tetap akan tetap di buka saat lebaran dan diperuntukkan bagi warga Semarang yang tidak mudik untuk bisa menikmati pariwisata di kotanya sendiri.
"Meski tidak boleh mudik tapi untuk sektor pariwisata tetap buka karena kami ingin masyarakat kota Semarang yang tidak bisa mudik ini bisa menikmati Kuthone dewe, namun tetap dengan penerapan prokes," kata Iin, sapaan akrabnya, Kamis (6/5).
Selain itu, Iin juga mengimbau kepada pelaku sektor pariwisata untuk bisa berhati-hati saat menerima pengunjung pada libur lebaran nantinya. Pihaknya juga meminta pelaku pariwisata bisa melakukan pembatasan jumlah pengunjung yang masuk ke area pariwisata.
"Imbauan untuk mengelola sektor pariwisata baik industri pariwisatanya maupun hotel, cafe, restoran, tempat hiburan dan juga destinasi wisata untuk lebih berhati-hati, lakukan pembatasan pengunjung dan menerapkan protokol kesehatan secara ketat, kalau perlu jika sudah ramai ya di tutup jadi memang benar-benar dibatasi, karena untuk melindungi pengelola, karyawan dan image yang baik untuk masyarakat," paparnya.
Iin menyampaikan dengan sudah diterapkannya pos penyekatan larangan mudik, pihaknya berharap benar-benar bisa berfungsi dengan baik.
"Warga semarang bisa staycation di hotel, menikmati kuliner, ke tempat wisata, jadi ini saatnya warga Kota Semarang menjadi tamu di rumah sendiri," tuturnya.
Iin menegaskan, akan menutup tempat pariwisata maupun tempat kuliner yang tidak mematuhi anjuran dari Dinas terkait dengan pembatasan pengunjung hingga terjadi kerumunan dan penerapan protokol kesehatan.
"Pengawasannya kami dari Dinas pasti akan berkeliling jadi kami tidak libur, dan kami akan koordinasi hingga aparat kelurahan ada babinsa, babinkamtibmas, dan kita optimalkan satgas Covidnya untuk ikut memantau tempat-tempat yang berpotensi menimbulkan kerumunan," tegasnya.
Sedangkan untuk tempat hiburan seperti spa, karaoke, club and lounge akan ditutup mulai tanggal 11-16 Mei. "Tempat hiburan seperti karaoke, spa, lounge, club memang dari awal puasa sudah kita buatkan SE untuk tutup, dan lebaran ini mulai tanggal 11-16 Mei tutup," imbuhnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Semarang, Kadar Lusman, mendukung kebijakan yang dikeluarkan Pemerintah Kota Semarang terkait dengan pembukaan tempat pariwisata hanya untuk masyarakat Semarang saja.
"Dilematis juga jika melihat sebuah kebijakan, ada yang merasa dirugikan dan ada yang merasa diuntungkan, namun kebijakan yang diambil oleh walikota ini bertujuan untuk menghibur dan memberikan ruang kepada masyarakat kota semarang yang tidak diperbolehkan mudik," jelas Pilus, sapaannya.
Dirinya juga berharap jika nantinya benar-benar hanya warga Semarang saja yang mengunjungi tempat wisata.
"Insya Allah jika memang yang berkunjung ke tempat wisata ini benar-benar warga semarang ya insya allah aman, tetapi jika yang berkunjung ke objek wisata yang di buka di kota semarang ini banyak yang dari luar kota Semarang ini yang perlu diantisipasi dan kita tidka bisa jamin," ungkapnya.
Pilus berharap dengan adanya penyekatan ini dan hanya warga Semarang saja yang memanfaatkan pariwisata, tidak akan ada kasus covid baru kedepannya. Selain itu masyarakat Semarang juga bisa mendapat ruang untuk merefresh diri.
- Pj Bupati Magelang Resmikan Pasar Relokasi Sementara Pedagang TWC Borobudur
- Revitalisasi Balekambang Dengan Konsep Kebun Raya (Botanical Garden)
- 272 Warisan Budaya Takbenda di Indonesia Direkom Sebagai WBTbI