Pasca Kebakaran TPA Jatibarang, DLH Lakukan Pengecekan Kualitas Udara

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Semarang akan melakukan monitoring dan pengecekan kualitas udara di sekitar lokasi bekas kebakaran. RMOL Jateng
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Semarang akan melakukan monitoring dan pengecekan kualitas udara di sekitar lokasi bekas kebakaran. RMOL Jateng

Pasca kebakaran di TPA Jatibarang, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Semarang akan melakukan monitoring dan pengecekan kualitas udara di sekitar lokasi bekas kebakaran.


Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang, Bambang Suranggono meminta jajarannya untuk mengecek kualitas udara usai kebakaran TPA Jatibarang berhasil dipadamkan.

"Jadu kami akan menindaklanjuti, kawan-kawan dari bidang termasuk lab link untuk kualitas udaranya," kata Bambang, Rabu (20/9).

Tak hanya itu, Bambang mengaku mendapat bantuan cairan eco enzim dari komunitas Eco Enzim Nusantara Semarang Hebat. Nantinya, cairan ini akak dicampurkan ke dalam air di mobil pemadam kebakaran guna mengurangi polusi udara.

"Cairan ini nanti dicampurkan ke air saat pendinginan, tujuannya untuk mengurangi asap polusi. Saat ini kondisi udara sudah sedikit lega," bebernya.

Saat ini, DLH masih menyiagakan enam truk tangki air untuk membantu pendinginan. Selain itu empat mobil Damkar juga masih bersama di lokasi bekas kebakaran.

"Jadi damkar tidak perlu keluar mencari air, kita siagakan mobil tangki," tuturnya.

Sementara itu, Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan proses pendinginan hingga saat ini masih terus dilakukan karena masih mengeluarkan asap efek dari gas methan.

Ia mengatakan, sekolah di sekitar TPA juga sudah mulai masuk seperti biasa sebelumnya siswa diliburkan.

"Anak-anak sempat diliburkan tapi ini sudah mulai masuk, kita memang lakukan antispasi, karena banyak polusi," tutur Ita, sapaan akrabnya.

Ita mengatakan, pemkot akan tetap meminta bantuan dari BNPB untuk melakukan water boombing agar tidak ada kebakaran susulan. Terlebih tumpukan sampah terbakar, tingginya sekitar 30 sampai 60 meter.

"Nanti tetap didatangkan, tapi menunggu Solo selesai. Kemarin kita lihat dari drone titiknya dimana, tapi ini damkar tetap melakukan monitoring," tandasnya.