Pasca terbakarnya pasar kota Banjarnegara, Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono, langsung mengambil kebijakan dengan membuat pasar darurat.
- Pemkot Semarang Terus Terima Bantuan Penanganan Covid-19
- Layanan Humanis Polres Pemalang, Bagikan Air Mineral Saat Antrian Padat Di Samsat
- Harapan Kadin Batang pada Cagub dan Bupati di Pilkada 2024
Baca Juga
Pasca terbakarnya pasar kota Banjarnegara, Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono, langsung mengambil kebijakan dengan membuat pasar darurat.
Pedagang sementara akan pindah ke Pasar Salak sembari menunggu pembangunan pasar darurat.
Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono, saat meninjau lokasi pasar, Senin (15/3) mengatakan, perwakilan pedagang sudah menghadap dirinya untuk menyampaikan aspirasi.
Bupati menjelaskan bahwa untuk kegiatan pasar sementara ditempatkan di Pasar Salak.
"Tadi malam ada usulan dari sesepuh pasar, Pak Sawab, agar pasar sementara jangan terlalu jauh. Pedagang meminta untuk kegiatan jual beli sementara pindah ke pasar salak. Kami mempersilahkan jika pedagang berjualan di Pasar Salak. Dan atas masukan dari pedagang itulah, untuk pembangunan pasar darurat nanti, lokasinya juga di dekat titik pasar kota, jadi tidak jauh-jauh," kata bupati.
Untuk pembangunan pasar darurat, kata bupati, akan segera dimulai dalam waktu dekat. Pasar darurat tersebut berbentuk bedeng-bedeng. Untuk kios berukuran sekitar 2x2 meter dan los sekitar 1,5 x2 meter yang terbuat dari papan kayu dengan atap seng. Butuh waktu satu bulan hingga 45 hari untuk pengerjaannya. Ada sekitar 980 pedagang yang terdampak dan dibuatkan bedeng sekitar 938 sisanya berupa petak-petak.
"Kami sedang mencari lokasi yang tidak jauh dengan titik pasar semula. Memang, kemarin kita sudah musyawarah dengan Forkopimda dan telah menentukan pasar darurat di stadion, dengan pertimbangan tempatnya yang luas. Namun pedagang punya aspirasi agar pasar darurat lokasinya tidak jauh dari titik awalnya, jadi kita harus mencarikan solusi yang terbaik," katanya.
Untuk itulah Pemkab kembali menimbang lokasi pasar darurat tersebut. Dari hasil tinjauan ke lapangan hari ini, telah terinventarisir beberapa tempat. Yang pertama, tanah kosong milik Pemkab di timur pasar seluas 5000 meter persegi, yang siap dimanfaatkan. Jika kurang akan ditambah dari titik Jalan Veteran depan Apotik Restu sampai perempatan Toko Jamu Jago. Dan kalau masih kurang lagi, bisa melebar ke barat, yakni Jalan Dipayuda.
"Kami sangat sungguh-sungguh menangani masalah ini. Dan kami menghimbau para pedagang untuk bersabar dan bisa mengambil hikmah dari peristiwa ini, dengan tidak menyambung kabel listrik secara sembrono," pesan bupati.
Dalam musibah kebakaran pasar kota Banjarnegara, empat hari lalu, tidak dilaporkan adanya korban jiwa atau luka. Namun Dinas Perindagkop-UKM mendata, hampir seluruh kios dan los yang ada di bangunan pasar tersebut terbakar.
Kepala Dinas Perindagkop-UKM Kabupaten Banjarnegara, melalui Kabid Pasar, Hari Arumbinuko, di kios pasar tersebut ada kurang lebih 205 kios dan 433 los di lantai I, serta kurang lebih 116 kios dan 856 los di lantai II.
"Pasar kota Banjarnegara tetap beroperasi. Sebagian pedagang yang terdampak mulai besok akan pindah ke pasar salak Banjarnegara, sambil menunggu pembangunan pasar darurat," katanya.
Pasar kota Banjarnegara dibangun tahun 2006. Lokasinya menyatu dengan pasar sayur yang terbakar. Dari peristiwa kebakaran tersebut, kerugian sementara ditaksir Rp18 miliar.
- Robot Polisi, Hiburan Tersendiri Pemudik Lintas Purwodadi
- Power On Hand, Kapolda Jateng; Sat Brimob Siap Terdepan Kawal Pilkada
- Masuki Puncak Arus Balik, Gubernur Jateng Ahmad Luthfi Menilai Jawa Tengah Kondusif