Paska Penutupan Sunan Kuning, Satpol PP Batang-Pekalongan Siaga

Penutupan lokalisasi sunan kuning (SK) membuat satuan polisi pamong praja (Satpol PP)  Kota Pekalongan dan Kabupaten Batang 'siaga'.


"Kami mengintensifkan patroli di wilayah yang punya potensi (prostitusi)  dan sejarah (eks-lokalisasi)," Kepala Satpol PP Kota Pekalongan, Sri Budi Santoso di kantornya,  Senin (18/11/2019).

Pihaknya dalam beberapa waktu terakhir melakikan operasi penyakit masyarakat di sejumlah titik.

Ia menyebut baru saja melakukan operasi pekat di daerah Krakalan dekat pelabuhan dan dekat pantai Ceblung.

Kedua wilayah itu dahulu terkenal dengan praktik prostitusinya dan sempat ditutup.

"Ada laporan warga. Ternyata setelah kami datangi benar,  ada kegiatan asusila di sana," ujarnya.

Pihaknya pun merazia sejumlah kos-kosan dan menemukan sejumlah pasangan bukan suami istri. Di sisi lain,  Satpol PP Kabupaten Batang juga waspada.

Kabid penegakkan Perda satpol PP Batang, M Masqon bahkan meminta daftar penghuni lokalisasi SK.

"Jadi kalau saat razia, kami jadi tahu,  apakah yang tertangkap itu eks penghuni sunan kuning atau tidak," tuturnya.

Ia menyebut di Kabupaten Batang ada dua lokalisasi yang terdaftar di kementrian sosial yaitu Penundan dan Tamanan.

Lalu,  sejumlah titik kegiatan prostitusi lainnya di Lokalisasi Boyongsari, Bongcino,  Mencawak, hingga Jrakah Payung.