PB Arista Semarang kembali menunjukkan prestasinya dalam kejuaraan bulu tangkis. Pada Kejuaraan Kota Semarang (Kejurkot) bertajuk "Piala Kapolrestabes Semarang" pada Maret 2022 lalu, PB Arista berhasil juara umum.
- Modal Tuan Rumah, Persiku Kudus Sesumbar Menangi Liga 3 Nasional
- Angkat Potensi Jepara, Puluhan Offroader Sisir Karimunjawa - Yogyakarta
- Empat Pilar Absen di 16 Besar Liga 3 Nasional, Persiku Tak Goyah Kalahkan Persekabpas Pasuruan
Baca Juga
Kemudian pada Kejurkot PBSI Kota Semarang, Juli 2022, PB Arista juga mendominasi kejuaraan di setiap kelasnya dan dinyatakan juara Umum.
Terbaru, pada event Kejuaraan Bulu Tangkis Multi Kota/Kabupaten Semarang juga meraih gelar Juara Umum dengan perolehan 5 emas 3 perak dan 6 perunggu.
Kejuaraan Multi Kota yang juga diikuti klub-klub dari luar Kota Semarang seperti Demak, Kendal, Salatiga, Kabupaten Semarang yang digelar pada 3-8 Oktober 2022 ini, PB Arista berhasil menyabet medali dari semua kelompok usia.
Pelatih Kepala PB Arista Semarang Setiyo Purwanto mengaku bangga dengan capaian anak didiknya. Diakui Purwanto, dari jumlah perolehan medali mengalami penurunan di masing-masing kejuaraan.
"Dan paling sedikit ada di Kejuaraan Multi Kota/Kabupaten Semarang hanya meraih 5 emas, 3 perak dan 6 perunggu dan dinyatakan sebagai juara umum," ujar Purwanto dalam keterangannya, Senin (10/10/2022).
Meski demikian lanjut Purwanto, ia merasa bangga karena anak didiknya mampu bersaing dan mengalahkan 5 Kabupaten peserta kejuaraan.
"Persaingan di event Multi Kota/Kabupaten semakin ketat, tapi anak-anak mampu bersaing bahkan mengalahkannya," tambah Purwanto.
Dengan capaian prestasi anak didiknya, Setiyo Purwanto tetap akan menekankan kepada anak-anak dan para pelatih untuk tidak merasa puas.
"Ini adalah bagian dari proses menuju level lebih tinggi. Jadi meski langganan juara umum saya menekankan kepada anak-anak dan para pelatih untuk tidak merasa puas. Karena perjalanan masih sangat jauh," tandas Setiyo Purwanto.
Purwanto juga menyampaikan terima kasih kepada jajaran pelatih, Coach Novia, Coach Wawan, Coach Aul, Coach Adit, Coach Rika, Coach Az-Zahra dan Coach Noval yang telah memberikan pelatihan dengan penuh kesabaran.
"Tidak ketinggalan saya juga sampaikan terima kasih atas dukungan dan kekompakan orang tua atlet, karena dengan kekompakan kita akan mendapatkan hasil," pungkas Purwanto.
Sayangkan PBSI
Meski dinilai berhasil dalam menggelar kejuaraan, namun beberapa pelatih dan orang tua menyayangkan PBSI Kota Semarang karena membuat aturan yang dinilainya tidak lazim.
Pasalnya, PBSI Kota Semarang terkesan memaksakan setiap atlet yang pernah juara harus bertanding di kelas utama meski baru naik kelas.
"Kasihan anak-anak yang baru naik kelas harus tanding di kelas utama. Padahal pernah juara sebelum naik kelas. Sehingga terjadi pembantaian massal," ujar, Adrian, salah satu orang tua atlet.
Adrian menegaskan, PBSI Kota Semarang boleh menggunakan aturan siapapun yang pernah juara harus tanding di kelas utama, tapi harus dikelasnya.
"Misalnya, Atlet A juara di kelas anak, maka pertandingan berikutnya Atlet A tersebut harus ikut utama, begitu seterusnya. Bukan juaranya dikelas usia dini, kemudian naik kelas anak, atlet itu harus ikut tanding di kelas Anak Utama, secara mental atlet tersebut akan terbebani dan kasihan," tambah Adrian.
Beberapa pelatih juga mengatakan senada dan berharap PBSI Kota Semarang meninjau ulang aturan yang dinilainya tidak lazim tersebut.
"Berharap PBSI Kota Semarang fokus pada pembinaan usia dengan aturan baku yang dikeluarkan PBSI, sehingga bulu tangkis di Kota Semarang akan semakin maju dan menjadi perhitungan kota-kota lain," ujar Ma'ruf, salah satu pelatih klub di Kota Semarang.
- Menko Luhut Yakin Indonesia Masuk 10 Asian Games 2018
- Tim Pelatih PSIS Mulai Evaluasi Kekurangan Tim
- Hadiri Grand Opening Solo International Minisoccer, Ketua Askab: Bisa Berikan Kontribusi Positif