Publik diminta untuk tidak terlalu mempersoalkan penyebutan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai petugas partai oleh Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.
- Bantah Galang Poros Tengah, Ketua Golkar Karanganyar 'Melamar' Jadi Cabup di PKB
- Ketua DPRD Karanganyar Minta Pj Bupati Fokus Ke Pemerintahan
- Warga Dua Kecamatan Desak Mbak Ita Maju (Lagi) di Pilwakot Semarang
Baca Juga
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Ferry Juliantono menjelaskan, seorang kader yang kemudian menjadi pemimpin, sudah sewajarnya mengikuti instruksi dari partai pengusungnya.
"Asalkan kader atau petugas partai yang menjabat sebagai presiden itu benar-benar menjalankan instruksi partainya dengan baik. Ini nggak, PDIP intruksikan Nawacita tapi Jokowi jalaninnya duka cita," jelas dia dalam sebuah diskusi di Jakarta, Kamis, (19/4) seperti dikutip Kantor Berita Politik
Bukan tanpa alasan, menurut Ferry, apabila Jokowi benar-benar menjalankan instruksi Nawacita, maka buah dari pekerjaannya akan baik.
Terlepas dari itu, partai juga harus menghargai kader atau petugasnya yang menjadi presiden selama visinya masih sinkron.
"Yang penting selama itu cocok, satu garis dengan instruksi partainya pasti bagus dan partai pasti akan menghargai," pungkasnya.
- 3 Persen Pengaduan ke Komnas HAM Berperkara dengan TNI
- PKB Batang Tidak Mau Dilangkahi Bakal Calon Bupati
- Cuti Sebagai Aparatur Sipil Negara, Bima Mantap Daftar Cawabup Tegal Di PDI Perjuangan