Reaksi Publik Terhadap Usulan PDI-P Agar Polri Dikembalikan Ke TNI Atau Kemendagri

Aminullah Siagian Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Alwashliyah (PP GPA)
Aminullah Siagian Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Alwashliyah (PP GPA)

Jakarta - Usulan Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan (PDI-P) yang juga anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) Deddy Sitorus, agar Polri dikembalikan ke instansi asalnya di TNI atau di bawah Kementerian Dalam Negeri menuai beragam reaksi publik 

Salah satunya tanggapan dari Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Alwashliyah (PP GPA) Aminullah Siagian. Amin sapaan akrabnya, mengatakan usulan PDI-P ini mencederai semangat reformasi yang menginginkan pemisahan TNI dan Polri. Dahulu pemisahan dimaksud menghilangkan budaya militeristik di Polri dan kembali ke tugas pokoknya di bidang penegakan hukum dan pelindung dan pengayom masyarakat sesuai konstitusi 

"Jika Sekjend PDI-P Hasto Kristanto dan juga Deddy Sitorus atau PDI-P kecewa karena kalah dalam berbagai proses Pilkada di berbagai daerah seperti di Sumut atau di kandang Banteng di Jateng, lalu jangan pula menghembuskan isu yang bukan-bukan,” sergah Amin.

Tambahnya, “Polri jadi Partai Coklatlah. Kita juga punya keluarga yang anggota polisi yang lurus bertugas. Jadi (kami-red) tersinggung di sebut Polri sebagai Partai Coklat. Jika PDI-P ada bukti, ajukan saja. Diproses sengketa konstitusional di MK. Jangan malah menggiring opini yang malah mencederai semangat Reformasi,” ujar Amin dalam keterangannya di Jakarta, Senin (02/12). 

Amin meminta agar Hasto dan Deddy Sitorus diperiksa penyidik Polri atau Kejaksaan Agung untuk mengetahui motif menyebarkan isu Partai Coklat ini. Hal ini bukan main-main karena menyangkut sebuah institusi penting yang keberadaannya tercantum dalam konstitusi. 

"Kami beri waktu 2x24 jam pada Hasto dan Deddy untuk segera minta maaf. (Mereka-red)  telah menuduh Polri jadi Partai Coklat dan ikut campur di Pilkada, sebelum kami mengambil tindakan konstitusional lebih lanjut,” tegas Amin. 

Polri sudah mulai menunjukan keinginan perubahan yang lebih baik untuk reformasi kelembagaan melalui program Presisi oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit. Hal ini perludi dukung dan diperkuat oleh semua pihak. Termasuk PDI-P. Bukan malah memainkan isu Partai Coklat dan Polri kembali ke TNI yang jadi bola liar dan berbalik jadi senjata makan tuan bagi PDI-P sendiri,” pungkas Amin.