Sejak pemerintahan mengeluarkan aturan penggunaan masker sebuah kewajiban dalam kehidupan sehari-hari, rejeki pun mengalir manis kepada pelaku usaha rumahan pembuat dan pedagang masker.
- Pemprov Jawa Timur Gandeng SIG Atasi Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan
- Rayakan HUT ke-10, Semen Gresik Catatkan Kinerja Excellent untuk Operasi, Pemberdayaan Masyarakat dan Lingkungan
- Pemkab Demak Serius Tangani Kemiskinan Ekstrim
Baca Juga
Tak terkecuali penjualan masker di Kota Salatiga. Hanya saja masker yang banyak diburu saat ini adalah bergambar atau karakter/ gambar tiga dimensi (3D).
Dengan ide menjual masker 3D, tak jarang keuntungan didapat melebihi target harian. Bahkan, masker kain pun mulai ditinggalkan masyarakat. Pedagang masker 3D pun menjamur di pinggiran Kota Salatiga.
Seperti yang diakui Muklis warga Jurang Gunting Salatiga, pedagang masker 3D memilih mangkal di pinggir jalan exit tol Tingkir Salatiga. Dalam sehari, Muklis mampu menjual lima puluh persen.
"Atau dalam sehari saya bisa menjual sebanyak 60-70 lembar masker scuba / 3D," kata Muklis kepada wartawan, Senin (15/6).
Dengan harga per lembar Rp 10 ribu, membuat masyarakat tak merasa keberatan.
Selain masker karakter 3D, Muklis juga menjual masker scuba polos serta masker kain. Hanya saja, masker kain mulai ditinggalkan konsumen.
"Pilihan masker 3D selain nyaman, juga unik. Banyak pilihan seperti bermotif wajah, club sepak bola, serta bendara. Bahkan untuk anak-anak pun menyesuaikan karakter diantaranya superhero, motif kartun serta motif binatang," ujar Arum, seorang pembeli warga Boyolali.
- Keahlian Olah Logam Legendaris Dari Masyarakat Desa Kedondong Demak
- Pertamina Bangun 29 Proyek Strategis Infrastruktur Senilai Lebih Rp 20 T
- Pemkot Semarang Berikan Pengusaha Kemudahan Berinvestasi