Pelayat di Lokasi Pemakaman Ibunda Jokowi Dibatasi

Penjagaan ketat dilakukan di lokasi  pemakaman ibunda Presiden Joko Widodo (Jokowi), Sudjiatmi Notomihardjo di Mundu, Selokaton, Gondangrejo, Karanganyar.


Mereka harus melewati pemeriksaan suhu tubuh, mengenakan masker medis, dan disemprot disinfektan. Setelahnya mereka juga harus mencuci tangan mereka di tempat yang sudah disediakan. Bahkan kursi untuk para pelayat juga diatur agar tidak saling berdekatan.

Dengan pengawalan ketat, iring-iringan mobil yang membawa jenazah almarhumah Sudjiatmi Notomiharjo tiba di lokasi pemakaman. Enam anggota terlihat mengusung jenasah ibunda Presiden Jokowi ke tempat pemakaman yang sudah disiapkan sejak semalam.

Pemakaman yang berlangsung kurang lebih 45 menit ini hanya diikuti oleh internal keluarga saja. Sedangkan para pelayat  hanya menyaksikan dari luar lokasi.

Usai mengikuti seluruh proses pemakaman, Jokowi dan keluarga langsung meninggalkan lokasi tanpa memberikan keterangan kepada awak media.

Tidak banyak pelayat yang hadir di lokasi pemakaman, karena Presiden Jokowi sudah meminta agar masyarakat mendoakan saja dari rumah. Agar tidak terjadi kerumunan di tempat pemakaman.

"Sebelumnya, bapak presiden telah meminta masyarakat  tidak datang ke pemakaman di tengah mewabahnya virus corona. Warga cukup mendoakan saja dari rumah," jelas Sutino, Kepala Desa Selokaton, Kamis (26/3).

Sedangkan pejabat yang terlihat hadir di pemakaman adalah kepala staf kepresidenan, Moeldoko, Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Rycko Amelza  Dahniel bersama Wakapolda Brigjen Pol Ahmad Luthfi.

Kemudian Danrem 074 Warastratama Brigjen TNI Rafael, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Bupati Karanganyar Juliyatmono bersama Wakil Bupati Rober Christanto. Selain itu, ada juga Kapolres Karanganyar AKBP Leganek Mawardi, Dandim 0727 Letkol Inf Andi Amin Latama.

Dalam kesempatan tersebut Bupati Karanganyar, Juliyatmono, menyatakan. Ikut berbelasungkawa atas meninggalnya ibunda Presiden Joko Widodo ini. Sosok Sudjiatmi Notomihardjo dikenal sederhana dan rendah hati.

"Kita merasa kehilangan. Almarhumah merupakan sosok yang  baik, rendah hati dan tidak sombong meskipun memiliki anak seorang presiden," pungkas Juliyatmono.