Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto masih belum mendeklarasikan diri sebagai calon presiden untuk Pilpres 2019 mendatang.
- Golkar Siapkan Rencana Dorong Popularitas Airlangga Hartanto Secara Bertahap
- Cuek Kisruh Banteng Vs Celeng, DPC PDIP Salatiga Disibukkan Rekrutmen Anggota Satgas
- Pekan Depan, Prabowo Kembali Kunjungi SBY
Baca Juga
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin menilai bahwa sikap itu diambil lantaran Prabowo kini tengah hati-hati dalam menghitung. Prabowo akan mempertimbangkan dengan matang keikutsertaannya di pilpres karena sederet pengalamannya dalam pilpres selalu buruk.
"Prabowo sedang menghitung secara matang. Apakah maju atau tidak. Sepertinya Prabowo akan maju menjadi capres, tapi mungkin saja di last minute (mendekati hari pendaftaran)," ujar Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis, (22/3).
Pertimbangan lain mantan Perwira TNI Angkatan Darat itu adalah mengenai kekuatan rivalnya, Presiden Joko Widodo.
"Wajar jika Prabowo hati-hati dan belum melakukan deklarasi, karena yang akan Prabowo lawan adalah Jokowi sang incumbent," tandasnya.
Sekalipun sebagai king maker, Ujang juga menilai, hal tersebut sangat kecil kemungkinannya, karena elektabilitas Prabowo dan Jokowi tertinggi dalam survei.
"Kecil untuk menjadi king maker. Bagaimanapun Prabowo harus menaikkan suara Gerindra dalam pileg. Secara kebetulan pileg dan pilpres berlaku serentak. Jadi Prabowo harus maju jadi capres agar suara Gerindra terkatrol naik," tutupnya.
- SBY Merasa Dihajar Lawan Politiknya
- Paham Radikal Beredar Luas di Medsos, Tren Fenomena Terorisme Tunggal Meningkat
- Waspadai Potensi Pergerakan Massa Saat Kampanye Terbuka