Pembangunan Pasar Rejosari Salatiga Diduga Tidak Sesuai Spek

Komisi B DPRD Kota Salatiga kecewa berat dengan kualitas pembangunan Pasar Rejosari Salatiga. Pasalnya, pembangunan pasar bernilai Rp 25 Milyar itu diduga kuat tidak sesuai spek.


Hal tersebut terungkap dari hasil sidak Komisi B DPRD Kota Salatiga, Senin (14/3/2022).

Wakil Ketua Komisi B DPRD Salatiga, Dra. Novia Pratiningsih, kepada wartawan mengungkapkan, ada sejumlah titik yang membuat penilaian Komisi B DPRD Salatiga sangat buruk, terutama di lantai II kawasan Food Court. 

"Kualitas Pasar Rejosari kami nilai buruk, khususnya untuk yang lantai 2  kawasan food court, lantainya masih retak-retak," kata Novi yang  ditemui di Gedung DPRD Salatiga.

Bahkan, lanjut dia, ketika sejumlah Komisi B DPRD Salatiga sidak ke Lantai II Pasar Rejosari, lantai dalam kondisi tergenang air. 

Kemudian, lantai terlihat retak sehingga air yang datang saat hujan akan langsung merembes ke bangunan di bawahnya. Akibatnya, bangunan yang lain ikut kena imbasnya. 

"Harusnya di lantai dua itu dibuat jangan sampai air merembes, anti air lah. Apalagi, skemanya itu food court terbuka menyatu dengan alam. Saya juga usul, agar bagian food court ditambah tenda, sehingga pengunjung yang datang tidak kepanasan atau keujanan," timpalnya. 

Tak hanya soal bangunan lantai yang retak, Novi juga menyaksikan jika tiang listrik beserta kabelnya sangat tidak aman. Mengingat, kondisi pasar dibangun mengutamakan pedagang dan pengunjung. 

Saat ini, aku dia, sepanjang belum ada proses penyerahan pekerjaan pembangunan Pasar Rejosari masih menjadi tanggungjawab rekanan. 

Begitu juga dengan tangga menuju area food court harus ditambah kanopi dan harusnya diganti dengan kualitas lebih tebal. Setidaknya, minimal doble plat karena tangga nantinya menjadi penghubung vital bagi pedagang atau pengunjung. 

"Itu kan masih masa garansi 6 bulan, apa kerugian dan kerusakan atau pun tidak sesuai spesifikasi kita minta diperbaiki dan diganti," tegas Novi. 

Sebelumnya, pelaksana dari PT Indo Surya Const - PT Rahayu Bhuana Karya Hanif Adina menyebutkan pihaknya mengerahkan 130 tenaga kerja dan tetap menerapkan lembur hingga pukul 22.00 WIB. 

Menggandeng Konsultan Perencana CV Purusara Teknik, akhir tahun wujud bangun Pasar Rejosari dengan konsep bagian atas disediakan food court akan terealisasi. 

Sebagai informasi, proyek Pasar Rejosari sesuai dengan jadwal harusnya diserahkan akhir Maret ini. Baru kemudian akan dilakukan penataan penempatan pedagang baru dan lama.

Sebelumnya, tidak sedikit berbagai lapisan masyarakat di Salatiga kecewa dengan hasil pembangunan Pasar Rejosari yang bernilai Rp 25 milyar itu.

"Mosok uang Rp 25 miliar bangunan kaya gitu aja. Saya pikir megah, ternyata gitu aja," ujar Rini, seorang warga Salatiga saat menilai proyek Pasar Rejosari.