Pembedahan Menjadi Harapan Baru Penderita Epilepsi

Pembedahan bagi Orang Dengan Epilepsi (ODE) dinilai dapat meningkatkan kualitas hidup. Pasien diharapkan bebas kejang atau frekuensi kejang menurun.


Spesialis Anak Konsultan SMC RS Telogorejo mengatakan, dr. Tun Paksi Sareharto, M.Si.Med.,Sp.A(K) mengatakan, epilepsi merupakan gangguan fungsi listrik otak tanpa provokasi. Serangan dapat berupa gangguan motorik, kesadaran, perilaku, emosi, atau sensoris.

“Saat ini saya juga fokus dalam menangani epilepsi anak. Saya pesan untuk survivor ODE untuk menghindari faktor-faktor pemicu serangan kejang. Dengan pengelolaan yang tepat gejala kejang dapat diminimalkan bahkan disembuhkan,” kata dr. Tun dalam seminar yang diadakan oleh SMC RS Telogorejo dan RS Husada dengan tema “Penanganan Epilepsi Kebal Obat dengan Pembedahan”, Minggu (7/5).

Dia menerangkan, sebelum pembedahan, pasien harus menjalani pemeriksaan menyeluruh dan mengetahui risiko pembedahan.

Pembedahan dilakukan jika risiko lebih rendah daripada manfaatnya. Namun masih banyak masyarakat yang takut untuk melakukan tindakan tersebut. Salah satunya karena minimnya informasi dari sumber terpercaya. 

Dokter Spesialis Bedah Saraf SMC RS Telogorejo, Prof. DR. dr. Zainal Muttaqin, Ph.D, Sp.BS menyampaikan, pembedahan adalah salah satu alternatif pengobatan epilepsi  tidak dapat disembuhkan dengan obat. Pasien kebal obat adalah kandidat kuat untuk menjalani pembedahan.

“Pasien yang hendak melakukan konsultasi disarankan agar menyerahkan informasi secara lengkap, seperti video saat kejang, hasil MRI, EEG, obat yang diminum, dan riwayat alergi atau obat,” bebernya.