Seminggu sebelum pembukaan Olimpiade Tokyo, kasus positif Covid mulai bermunculan. TV Asahi melaporkan bahwa seorang anggota delegasi dari Nigeria dilaporkan positif Covid-19 saat dites di bandara, menjadikannya pengunjung pertama yang dirawat di rumah sakit karena Covid-19, seperti yang dilaporkan Reuter pada Jumat (16/7).
- Diskominfo Surakarta Pastikan Internet Lancar Selama Laga Puncak Piala Dunia U17
- Pertahankan Gelar Juara Umum Gubernur Cup, PB Djarum Kudus Borong 16 Emas
- Pelatih Kepala PSIS Bakal Diumumkan
Baca Juga
Kasus ini menyusul kasus sebelumnya, saat otoritas Jepang melaporkan pada Kamis (15/7) tentang adanya kluster baru di sebuah hotel salah satu tempat menghinap para atlit di Hamamatsu yang akan ikut serta dalam penyelenggara pesta olah raga tersebut.
Anggota delegasi dari Nigeria itu adalah staf bukan atlet, dan berusia 60-an. Hasil tesnya positif walau ia tidak menunjukkan gejala. Sesuai kebijakan penyelenggara, ia harus dirawat di rumah sakit karena usia dan kondisi penyakit yang sudah ada sebelumnya.
Kasus berikutnya ditemukan pada pemain tenis Australia, Alex de Minaur, yang terpaksa batal mengikuti olimpiade ini karena hasil tesnya menunjukkan ia positif Covid-19 sebelum keberangkatannya ke Tokyo. Gagalnya Minaur menghancurkan harapan Komite Olimpiade Australia.
Kepala Petugas Medis AOC David Hughes mengatakan, Minaur telah melakukan tes dua kali dan dinyatakan positif Covid sebelum dia dijadwalkan terbang ke Jepang. Begitu yang terjadi pada bintang bola basket AS Bradley Beal. Ia tidak bisa terbang ke Tokyo setelah dinyatakan Covid dan harus melakukan karantina di sebuah kamp pelatihan di Las Vegas.
Tokyo menghadapi tantangan lonjakan kasus dan keadaan darurat telah diberlakukan pada pekan lalu. Menimbulkan kecemasan gagalnya event internasional yang tinggal menghitung hari. Namun, penyelenggara telah berjanji bahwa Olimpiade, yang ditunda dari tahun lalu karena pandemi, akan "aman dan terjamin".
Presiden Komite Olimpiade Internasional Thomas Bach mengatakan, 'nol' risiko peserta Olimpiade menginfeksi Jepang dengan Covid-19, ketika infeksi mencapai level tertinggi enam bulan di kota tuan rumah.
Banyak pertandingan di olimpiade itu yang tidak memiliki penonton karena adanya pembatasan virus corona. Pejabat mendesak masyarakat untuk tinggal di rumah dan menonton olimpiade dari televisi.
- Semarang Dinilai Berhasil Hadapi Pandemi Dengan Sistem Kota Cerdas
- Selandia Baru Wajibkan Vaksin Covid-19 Bagi Petugas Kesehatan dan Guru
- Abaikan Prokes, Pelajar Nongkrong di Stadion Dibubarkan Polisi