Pemerintah Jawa Tengah Pulangkan 1.200 Warganya dari Bandung

Melalui Program Mudik Gratis
Wakil Gubernur Jateng Gus Yasin melepaskan rombongan peserta mudik dari Bandung kembali pulang agar bekerja di tanah kelahirannya, Kamis (27/3) (Dok. Pemerintah Jateng)
Wakil Gubernur Jateng Gus Yasin melepaskan rombongan peserta mudik dari Bandung kembali pulang agar bekerja di tanah kelahirannya, Kamis (27/3) (Dok. Pemerintah Jateng)

Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen atau Gus Yasin melepaskan rombongan peserta mudik gratis tahun ini, dari Bandung, Jawa Barat, Kamis (27/3).


Peserta mudik gratis ini banyak diantaranya para pemulung asal Jawa Tengah untuk bisa kembali merayakan kemenangan serta silaturahmi di tanah kelahirannya.

Program ini juga memulangkan para warga Jawa Tengah di tanah rantau agar bekerja di kampung. 

Wagub Gus Yasin melepas 1.200 peserta mudik gratis dari Bandung tujuan 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah.

Menurut Wagub, mereka sekaligus dipulangkan tidak lagi merantau di luar daerah. 

"Ya, hari ini kami melepas 1.200 sekian peserta mudik gratis ke Jawa Tengah. Peserta banyak tadi ada pemulung, mereka kita pastikan kalau memang mereka lebih mau tinggal di Jawa Tengah lebih baik," kata Gus Yasin. 

Harapan Pemerintah Provinsi, mereka bisa bekerja di tanah kelahiran sehingga dekat dengan keluarga. Oleh karena itu, untuk membekali pekerjaan Pemprov Jateng akan membekali pelatihan, skill, dan pendampingan. 

"Nanti mereka kita bekali fasilitas pelatihan, skill dan pendampingan, nanti akan bantu dan dampingi, kita fasilitasi," imbuh Gus Yasin. 

Para pemudik pulang kampung melalui mudik gratis asal Bandung yang difasilitasi Pemprov Jateng, diangkut 22 bus ke 35 kabupaten/kota, dengan setiap kota satu bus. 

Ketua Paguyuban Rantau Jawa Tengah (PRJT), Bandung Raya, Farhan Juniaji, mengatakan, selektif dalam menyaring calon peserta mudik gratis agar tepat sasaran. 

Tidak sembarangan, hanya ditujukan untuk kalangan masyarakat yang sangat membutuhkan fasilitas mudik gratis, agar bisa pulang ke kampung halaman.

"Yang ikut kebanyakan pemulung. Ada honorer, guru ngaji, ibu rumah tangga, dan lain-lain," jelas dia.

Pihaknya berharap di tahun-tahun depan fasilitas armada bus mudik gratis bisa ditambah untuk membantu keberangkatan dari Bandung Raya, dari instansi pemerintahan, maupun donatur lain.

"Masih banyak teman belum terangkut, mudah-mudahan tahun depan bisa lebih banyak lagi. Yang untuk Rembang, Pati, Blora, Kudus, belum, karena tidak ada armadanya. Mari berdoa, supaya tahun depan lebih banyak lagi para donatur memberikan perhatian," kata Farhan.