Pemilu Rawan Konflik, Kombes Satake Bayu: Humas Harus Jalankan Fungsi Sebagai Cooling System

Kabidhumas Polda Jateng Kombes Pol Satake Bayu Setianto, saat membuka Focus Group Discussion bertema
Kabidhumas Polda Jateng Kombes Pol Satake Bayu Setianto, saat membuka Focus Group Discussion bertema

Pemilu 2024 rawan terjadi konflik yang berpotensi mengakibatkan polarisasi di masyarakat. Melalui perannya sebagai Cooling System, fungsi humas mempunyai peran besar untuk mengedukasi masyarakat dan memberikan literasi sesuai kaidah jurnalistik yang baik.


Hal itu ditegaskan Kabidhumas Polda Jateng Kombes Pol Satake Bayu Setianto, dalam Focus Group Discussion bertema "Optimalisasi Peran Humas sebagai Cooling System guna mewujudkan situasi Kamtibmas yang kondusif dalam Pemilu 2024", Rabu (20/9). 

FGD yang digelar Bidhumas Polda Jateng itu diikuti oleh para pengemban fungsi humas satker Polda Jateng serta polres jajaran.

Narasumber dalam FGD, yakni Kasubbid Cyber Ditreskrimsus Polda Jateng AKBP Sulistyaningsih, Ketua IJTI Jateng Teguh Hadi Prayitno, Ketua Mafindo (Masyarakat Anti Fitnah Indonesia) Farid Zamroni, Waketum Bidang Humas BPPMI Yanuar Lukman, Pengurus Perkumpulan Sosial Harjanto Halim, serta Kordiv Humas Bawaslu Jateng M. Rafiudin. 

"Humas juga memiliki tugas penting untuk mendeteksi dan menanggulangi potensi konflik  atau ketegangan di masyarakat. Melalui perannya sebagai cooling system harus mampu meredakan ketegangan dan membangun dialog yang konstruktif di berbagai pihak," papar Satake Bayu.

Untuk memastikan pesan edukasi yang disampaikan dapat jelas dan tepat sasaran, lanjut Kombes Satake, fungsi Humas Polri perlu bersinergi dengan pihak-pihak terkait seperti awak media, influencer  dan organisasi masyarakat lainnya. 

"Melalui upaya bersama, kita dapat menciptakan situasi yang kondusif  menjaga stabilitas sosial dan memastikan bahwa proses demokrasi dapat berjalan dengan lancar dan adil," tuturnya.

Sementara itu, Kordiv SDM dan Organisasi Bawaslu Jateng M. Rafiudin menyambut baik acara yang digelar tersebut. Menurutnya dengan kegiatan ini diharapkan dapat meminimalisir konten negatif dan mencegah terjadinya polarisasi di masyarakat.

"Setiap pemilu pasti ada saja peristiwa yang menyangkut tentang berita bohong, disinformasi, ujaran kebencian, adu domba dan sebagainya. Ini sangat berbahaya. (Kegiatan) hari ini menjadi upaya kita bersama (Polri, KPU, Bawaslu dan Media) untuk meminimalisir hal itu," tandasnya.