Ketua Umum Partai Golkar mendatang, haruslah sosok
yang mampu membenahi organisasi dan kebijakan strategis partai. Jika
kepemimpinan lebih fokus, tentulah capaian elektoral partai beringin
bisa ditingkatkan.
- Gelar Apel Pasukan, Kapolres Karanganyar Tegaskan Tugas Polisi Hanya Fasilitator
- Relawan LYVU Gelar Lomba Volly
- Kapal RS Laksamana Malahayati Bakal Layani Pemeriksaan Gratis Ratusan Warga Selama Dua Hari
Baca Juga
Direktur Riset Lembaga Survey Charta Politika Muslimin menilai, Airlangga Hartarto sebagai petahana adalah sosok yang paling tepat untuk kembali memimpin Golkar. Pasalnya, Menteri Perindustrian itu terbukti mampu menyelamatkan Golkar dari keterpurukan.
"Apalagi ini mau Pilkada serentak 2020 dan menghadapi Pemilu serentak 2024. Bila Airlangga bisa lebih fokus lagi, tentu capaian elektoral partai bisa ditingkatkan," ungkap Muslimin seperti dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (6/9).
Dikatakan Muslimin, Golkar memiliki banyak sumber daya yang bisa diandalkan lantaran sistem kaderisasi yang berjalan baik.
"Semua punya hak, kekhasan dan "saham" masing-masing untuk perubahan Golkar dengan segala dinamika yang menyertainya, termasuk Pak Airlangga," ujar dia.
Tentang sosok Airlangga sebagai calon ketum petahana, Muslimin memiliki penilaian sendiri.
"Setidaknya, Airlangga bisa meminimalisir konflik di tubuh Golkar dan menahan guncangan pasca kasus Setya Novanto," ujar dia.
Dia mengatakan, Airlangga terpilih memimpin Golkar saat partai itu diguncang prahara yang berat. Sejumlah mantan ketua umumnya terjerat kasus korupsi
"Terbangunlah image Golkar sebagai sarang koruptor dan lain-lain. Tapi, Airlangga relatif mampu mengatur tata kelola partai yang merujuk pada slogan 'Partai Bersih, Partai Maju, Partai Bangkit'," tuturnya.
Muslimin menambahkan, walau diakui dari sisi perolehan suara dan kursi Golkar di DPR RI mengalami penurunan dibanding Pemilu sebelumnya, tapi Golkar mampu bertahan di jajaran partai papan atas, dengan perolehan kursi kedua terbanyak setelah PDIP.
Jika Golkar mampu membenahi organisasi dan membangun dan menggerakan mesin partai dengan kebijakan strategis, bukan tidak mungkin elektabilitas Golkar akan meningkat pada Pemilu mendatang.
"Itulah tantangan kedepannya," tandas Muslimin. [fak]
- Jalan Kaki Sejauh Tiga Kilometer, Paslon Dari PDI-P Daftar Ke KPU
- Dolan ke Rusunawa Bandarhajo, Yoyok Disambut Keluhan Penghuni Rusun
- Setelah Rekomendasi GNPF, Lima Tokoh Ini Berpeluang Besar Dampingi Jokowi