Pemerintah bakal membedah ratusan rumah tidak layak huni di Kabupaten Batang sepanjang 2021.
- Rob Seminggu Genangi Jalur Pantura Semarang-Demak
- DPRD Minta Pemkot Semarang Aktif Monitoring Libur Lebaran
- Perkembangan Proyek Trotoar dan Drainase Jalan Dr Wahidin Batang Capai 21%
Baca Juga
Pemerintah bakal membedah ratusan rumah tidak layak huni di Kabupaten Batang sepanjang 2021.
Kepala Bidang Perumahan dan Pertanahan, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Batang, Mulyadi menyebut ada 852 unit rumah yang dibedah tahun ini.
"Ada dari APBD Kabupaten Batang, Bantuan Keuangan Pemprov Jateng, Dana Alokasi Khusus (DAK) Pemerintah Pusat dan CSR Palang Merah Indonesia," katanya di kantornya, Senin (1/3).
Rinciannya yaitu dana dari APBD kabupaten untuk membedah 432 unit rumah dengan nilai Rp12,5 juta per runah. Total anggaran Rp5,4 miliar.
Lalu dana bantuan keuangan Pemprov Jateng untuk memperbaiki 290 unit rumah dengan nilai Rp12 juta per rumah. Total dana Rp3,48 miliar (3 per desa).
Anggaran DAK pemerintah pusat untuk membedah 115 unit dengan nilai Rp20 juta per unit. Total Rp2,3 miliar.
"Untuk DAK terintegrasi dengan program kota tanpa kumuh (Kotaku) di kelurahan karangasem selatan dan desa denasri kulon," jelasnya.
Lalu ada juga CSR Palang Merah Indonesia sebanyak 15 unit, dengan nilai masing-masing rumah Rp10 juta.
"Jumlah itu menurun dibanding tahun lalu karena ada satu program pemerintah pusat yang dihilangkan," jelasnya.
Kepala DPRKP Batang, Eko Widiyanto menyebut ada sekitar 47 ribu rumah tidak layak huni di kabupaten Batang.
Rata-rata program bedah rumah per tahun mencapai 1.000 unit rumah.
"Masih butuh waktu lama atau lebih dari 10 tahun kalau mau rampung. Tapi ada kan beberapa dari masyarakat yang melakukan perbaikan secara swadana dan swadaya," jelasnya.
- PKK Salatiga Tunjukkan Peran Optimalisasi Kinerja Pokja
- Komisi V DPR RI Menilai Fly Over Madukoro Bakal Memiliki Dampak Luas
- Warga Semarang Berbondong-bondong Berebut Daging Kurban