Disperindagkop dan UKM Batang melatih 30 pekerja pabrik rokok tentang peningkatan kualitas produk. Selama tiga hari, para pekerja pabrik rokok dididik pemilihan bahan produksi hingga penjualan.
- Pertumbuhan Ekonomi Jateng Menunjukkan Tren Positif
- CIMB Niaga Torehkan Prestasi sebagai Unit Usaha Syariah Terbesar di Indonesia
- UPZ SG Salurkan 900 Bantuan Paket Sembako Senilai Rp109 Juta kepada Fakir Miskin di Kabupaten Rembang
Baca Juga
Kegiatan itu terangkum dalam Pelatihan Good Maunfacturing Practices (GMP).
"Tujuan pelatihan ini adalah untuk menambah skill dari para karyawan, di samping bisa berguna di perusahaannya sekarang, nantinya bisa diterapkan untuk mengembangkan wirausaha," kata penjabat Bupati Batang, Lani Dwi Rejeki di Hotel Dewi Ratih, Kamis (21/7).
Para peserta diberikan materi mulai dari memilah bahan yang berkualitas. Kemudian penerapan sanitasi dalam proses produksi.
Lalu, pengemasan hingga produk siap dipasarkan. Semuanya bakal menjadi bekal para peserta.
"Mereka kami tekankan agar bisa menjaga higienitas dalam produksi. Dari mulai memilah bahan hingga barang siap dijual," tambah pemateri GMP, Suprapto.
Ilmu itu, katanya, bisa diterapkan di pabrik agar kualitas produknya lebih baik. Lalu, tidak lupa materi berwirausaha sebagai bekal untuk para pekerja pabrik rokok.
Kepala Disperindagkop UKM Batang, Subiyanto menyebut pelatihan ini sebagai bentuk pemanfaatan anggaran Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT).
"Buruh pabrik rokok menjadi salah satu sasaran penerima manfaat DBHCHT. Salah satunya diwujudkan dalam bentuk pelatihan peningkatan Sumber Daya Manusia," ujarnya.
Pelatihan tidak hanya teori tapi juga praktik langsung yang dilakukan di Semarang.
- Peningkatan IERPD Kota Magelang Terbesar Kedua di Jateng
- Empat Tahun Peringkat Pertama, Rifan Financindo Berjangka Jadi Pialang Berjangka Terdepan
- Harga Bawang Merah Di Pasar Induk Purwodadi Stabil Pada Harga Rp51.000 Per Kilogram