Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Batang mengarahkan petani ikut asuransi pada masa tanam tiga dan empat.
- Kadernya Terlibat Kisruh BMT Mitra Umat, Ketua PPP Kota Pekalongan : Itu Tanggung Jawab Pribadi
- Didominasi Muka Lama, 45 Anggota DPRD Kabupaten Batang Resmi Dilantik
- Bupati Sukoharjo Cek Akhir Perbaikan Underpass Makamhaji
Baca Juga
"Karena pada masa itu paling rawan, karena banyak bencana dan musim hujan," kata Kabid Tanaman Pangan, Johan Rudy, Kamis (1/7).
Ia menyebut para petani cukup membayar Rp36 ribu untuk ikut asuransi tani.
Rinciannya, nilai premi asuransi tani adalah Rp180 ribu dan disubsidi pemeritah Rp144 ribu.
Berdasarkan pengalaman tahun lalu, Johan menyebut tidak semua petani di Batang ikut asuransi.
Tahun 2020, dari 50 ribuan hektare lahan tanam, hanya 10.452 hektare yang berasuransi.
"Sekitar 1.442 hektare di antaranya swadaya, dan sisanya dari bantuan CSR," jelasnya.
Adapun 43 hektare di antaranya mencairkan klaim asuransi karena gagal panen.
- Gratis Dan Nyaman: BPKH Antar Ratusan Pemudik Kembali Bekerja Ke Jabodetabek
- Pastikan Keamanan Logistik Pemilu, Kapolres Blora Cek Gudang KPU
- Sekda Harap Warga Peduli Sejarah Tokoh di Semarang