Pemkab Kendal Prioritaskan Pembangunan Sekolah Rusak Akibat Banjir

Ribuan buku pelajaran sekolah dan dokumen siswa rusak terendam banjir pasca banjir akhir tahun 2022 lalu. Sebagian buku-buku pelajaran bisa diselamatkan namun banyak juga yang tidak bisa dipakai lagi. 


Pihak sekolah yang terdampak banjir berusaha untuk memilih dan memilah buku-buku yang layak pakai.

Buku-buku pelajaran ini dijemur agar bisa digunakan lagi meski kondisinya sudah tidak utuh. Kebanyakan dari buku yang rusak ini adalah inventaris perpustakaan sekolah.

Salah satunya di SD negeri 1 Sumberejo, pihak sekolah menjemur buku yang kondisinya masih layak di halaman sekolah agar bisa dipakai lagi.

Kepala SD Negeri 1 Sumberejo Juwariah mengatakan, banjir yang merendam sekolahnya mencapai satu meter sehingga membuat semua buku yang ada di perpustakaan sekolah dan barang elektronik terendam banjir.

"Semua buku perpustakaan terendam banjir, termasuk ruang perpustakaan dan barang elektronik seperti LCD dan 3 laptop,” kata Juwariyah, Selasa (10/01). 

Meski agak terganggu pada awal sekolah namun proses belajar mengajar tetap berlangsung. 

"Ya awalnya kami semua terganggu dengan banjir tapi mau gimana lagi. Anak tetap harus sekolah dan belajar," jelasnya. 

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kendal mencatat ada 48 SD, 8 SMP dan 7 PAUD yang terdampak banjir. 

Sebagian ringan dan ada yang terdampak berat seperti ada di Kaliwungu dan Brangsong. 

"Dari laporan yang kami terima, sekolah yang terdampak banjir ada 48 SD, 8 SMP dan 7 PAUD.  

Disdikbud Kendal akan melakukan mitigasi dan kewaspadaan bencana serta akan berkoordinasi dengan instansi terkait seperti BPBD Kendal.

“Sementara ini untuk penanganan jangka pendek, kita akan lakukan mitigasi dan kewaspadaan bencana agar selalu melekat di satuan pendidikan khususnya yang rawan terjadi bencana. Kami juga akan berkoordinasi dengan instansi terkait yakni BPBD Kendal," kata Kepala Disdikbud Kendal, Wahyu Yusuf Ahmadi.

Disdikbud Kendal juga akan menginventarisir sarana dan prasarana yang rusak dan pihak sekolah akan memberikan laporan. 

"Kita sudah inventarisir kerusakannya dan sekolah sudah memberikan laporan apa saja yang dibutuhkan," jelasnya.

Sejumlah sekolah biasanya tidak banjir tapi akibat tanggul Sungai Waridin yang jebol sehingga terdampak sekolah-sekolah yang berada di sekitar Kali Waridin terendam banjir.

“Biasanya sekolah-sekolah yang terendam banjir ini tidak terdampak tapi karena Kali Waridin tanggulnya jebol ya pasti sekolah disekitarnya akan terdampak. Semua sekolah yang terdampak sudah terdata," tambahnya.

Bupati Kendal, Dico M Ganinduto mengatakan  SDN 1 Sumberejo Kaliwungu, kedepannya akan diperbaiki lebih baik lagi karena posisi sekolah yang berada dibawah jalan  jadi akan selalu banjir dan tergenang. 

“Sekolah-sekolah akan jadi prioritas khususnya yang terdampak banjir karena harus tetap melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Posisi sekolah SDN 1 Sumberejo ini kan agak rendah dari jalan tentunya akan selalu terendam banjir, ke depannya akan kita perbaiki," katanya.

Dico merasa prihati.dan sedih dengan kondisi sekolah-sekolah yang terdampak banjir. 

Bangunan rusak, buku pelajaran rusak, sarana dan prasarana juga rusak akibat terendam banjir.

"Saya sangat sedih melihat kondisi seperti ini karena banyak buku yang rusak akibat bencana yang tidak terduga. Kita berdoa semoga semuanya bisa normal kembali,” terangnya.

Saat melakukan monitoring, Bupati Kendal juga menyerahkan bantuan buku untuk perpustakaan dan buku tulis kepada siswa yang terdampak banjir. 

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kendal akan menginventarisir berdasarkan laporan dari sekolah sesuai kebutuhan yang diperlukan. 

Untuk anggarannya, apakah nanti melalui CSR perusahaan, Baznas atau dari anggaran pemerintah daerah, sehingga semua akan terlibat untuk membantu dampak paska banjir.