Perayaan hari kemenangan Idul Fitri biasanya identik dengan tradisi takbiran keliling termasuk di Kota Semarang. Saat pandemi, tradisi takbiran keliling terpaksa ditiadakan untuk menekan merebaknya angka Covid-19.
- Pemkot Semarang Terus Genjot Tracing Agar Bisa Turun Level
- Perangi Korupsi, KPK Dampingi Ribuan Kades di Jateng
- Lestarikan Budaya Tradisional, Sido Muncul Gandeng Pesinden Elisha Angkat Iklan Tolak Linu Bertema Wayang
Baca Juga
Namun pada tahun ini pandemi sudah mulai mereda dan berbagai kegiatan masyarakat juga sudah diadakan secara massal.
Wali Kota Semarang, Hevearita G. Rahayu mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang tidak melarang adanya takbiran keliling. Namun ia berpesan agar takbiran keliling tidak dilakukan di jalan raya.
“Pak Ketua DPRD (Pak Pilus) mengusulkan agar takbir keliling ini tetap diadakan karena kalau dilarang pasti ngumpet-ngumpet maka lebih baik kami memberikan kelonggaran untuk takbir keliling tapi jangan di jalan raya,” kata Ita, sapaan akrabnya, Selasa (18/4).
Ita mengatakan untuk aturan dalam takbiran keliling nantinya akan diserahkan kepada pengampu wilayah masing-masing.
Ita berpesan agar saat takbiran keliling peserta takbiran tidak membuat kemacetan atau menghambat perjalanan pengguna jalan.
“Masyarakat kan sudah 3 tahun tidak takbir keliling. Maka pesan saya ini pasti euforia sekali tapi jangan sampai membuat kemacetan,” pesannya.
Terkait petasan, pihaknya tetap melarang bagi siapapun untuk menyalakan petasan pada malam takbiran.
Ita meminta agar masyarakat Kota Semarang tetap bisa menjaga ketertiban dan keamanan selama masa libur Idul Fitri.
“Menyalakan petasan pasti dilarang karena resiko tinggi, kalau takbir kan hanya orang jalan seperti kemarin karnaval karena umat muslim kan juga ingin merayakan kemenangan tapi tetap harus menjaga ketertiban dan keamanan,” pungkasnya.
- Tak Kunjung Ditemukan, Keluarga Ridwan Kamil Umumkan Eril Wafat karena Tenggelam
- Waspadai Penurunan Kedisiplinan Masyarakat Menjalankan Prokes
- Polda Jateng Pastikan Jalan Tol Aman Dilewati Saat Nataru