Pemkot Solo Wacanakan Bangun Tol Lingkar, Ini Jawaban Bupati Karanganyar

Pemerintah berencana membangun tol lingkar timur-selatan di luar Kota Solo yang akan melintasi tiga kabupaten yakni Karanganyar, Sukoharjo, dan Klaten. Sayang sejumlah wilayah keberatan dengan kebijakan tersebut.


Alasan yang disampaikan karena banyak lahan sawah yang dilindungi (LDS) dan wilayah tersebut merupakan salah satu lumbung padi terbesar di Indonesia. 

Menanggapi hal tersebut Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka sebut hal itu bisa dikomunikasikan. Pasalnya dalam pembangunan infrastruktur pasti ada pro dan kontra

"Ya dibicarakan dulu, tidak apa-apa. Namanya membangun infrastruktur pasti ada pro kontra," papar Gibran, Kamis (5/1). 

Sementara itu Bupati Karanganyar Juliyatmono menyebut dirinya tidak menolak wacana pembangunan tol lingkar timur-selatan itu. Sejauh ini Juliyatmono mengaku belum diundang untuk rapat koordinasi terkait rencana tersebut.

Ada tiga kecamatan di Karanganyar yang berpotensi dilewati jalan tol tersebut yakni Kebakkramat, Tasikmadu, dan Jaten.

"Saya tidak menolak, namun sejauh ini  belum dapat gambarannya seperti apa, kami juga belum diundang rakor soal yang terkait itu," beber Juliyatmono.

Juliyatmono mengaku dirinya lebih menyetujui konsep pembangunan jalan lingkar atau ring road. Jangan dikonsep seperti jalan tol yang tertutup. Tujuannya agar tidak  mematikan perekonomian warga yang dilewati jalur tersebut.

"Lebih setuju jalur lingkar. Tidak boleh seperti pembangunan jalan tol," lanjutnya.

Sayang, jika wilayah yang bakal dilewati merupakan lahan produktif, lahan hijau dan persawahan. Konsep jalan tol pasti tertutup dan menyusahkan masyarakat. 

"Nanti konsep tersebut kita usulkan saat diskusi," pungkasnya.