Pencanangan Pakai Jam Tangan bagi Tenaga Pendidik di Kecamatan Suruh

Tepat di peringatan Hari Pendidikan Nasional tenaga Pendidik/ guru di Kabupaten Semarang diwajibkan mengenakan jam tangan, Selasa (2/5).


Pencanangan sendiri dilakukan di tengah Upacara Bendera dengan Pembina Upacara, Kakorwil Bidang Pendidikan Kecamatan Suruh, Heri Suwarto SPs., MP.d.

Pencanangan secara simbolik dipasangkan kepada dia tenaga pendidik oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Semarang, Sukaton Purtomo.

Kepada awak media, Sukaton mengakui jika pencanangan penggunaan Jam Tangan kepada tenaga pendidik sebagai simbol disiplin waktu.

Sehingga, wajib dikenakan bagi mereka yang berstatus tenaga pendidik.

"Pencanangan penggunaan Jam Tangan merupakan gerakan disiplin kerja dan waktu dengan menggunakan jam tangan bagi tenaga pendidik khususnya di Kecamatan Suruh ini," ujar Sukaton.

Sejalan dengan kurikulum baru, tidak hanya diterapkan di satuan SD saja tapi juga SMP se-Kabupaten. Tercatat, ada 451 satuan pendidikan SD dan 100 satuan Pendidikan SMP.

Penggunaan jam ini juga jangan sampai ada pendidik masuk lebih dari pukul 07.00 WIB.

"Sehingg ini sebagai pedoman dan langkah tenaga pendidik dapat terlayani dengan baik," ucapnya.

Ditanya apakah ada tenaga pendidik yang sering terlambat atau disiplin kurang, ia membantahnya.

"Ini hanya bentuk disiplin. Ketika tidak disiplin, Korwilcam yang akan kita tegur," imbuhnya sambil menegaskan, pencanangan ini juga akan dilakukan di semua kecamatan di Kabupaten Semarang.

Sementara, Kakorwil Bidang Pendidikan Kecamatan Suruh, Heri Suwarto SPs., MP.d., berharap dengan penggunaan jam tangan membiasakan dan berkarakter disiplin kerja.

"Selama ini masih kurang. Banyak dan ditemukan guru-guru terlambat masuk dan pulang lebih awal. Mereka belum bisa membedakan jam kerja pendidik dan peserta pendidik. Dianggap jam 12.00 siswa selesai harusnya pulang jam 14.00 WIB," papar Heri.

Dengan diawasi absen wajah, tenaga pendidik dijadwalkan pulang pukul 14.00 WIB. Ia juga menyinggung, banyak guru tua memasuki massa pensiun. Dan digantikan tenaga pendidik muda.

"Tenaga pendidik muda ini rata-rata dari SMA bukan SPG, sehingga karakter berbeda karena masih perlu dibentuk disiplinnya," pungkasnya.

Dipilihnya pertama di Suruh, Heri mengaku selain ia yang meminta juga wilayah Kecamatan Suruh adalah terluas dengan jumlah sekolah terbanyak di Kabupaten Semarang.