- Membludak, Pendaftar Sekolah Rakyat Tingkat SMP Di Pati
- Hardiknas: Pemkab Jepara Luncurkan Kartu Sarjana, Kartu Guru Sejahtera Dan Pelajar Mengukir
- Guru Pendidikan Agama Islam Se-Kabupaten Blora Mensukseskan Penyusunan Buku Sekolah Sisan Ngaji (SSN)
Baca Juga
Tegal - Memperingati Hari Buruh Nasional, Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Pancasakti (BEM FH UPS) Tegal menggelar mimbar bebas yang diikuti oleh sejumlah elemen mahasiswa dan organisasi kampus pada Kamis (01/05).
Kegiatan ini menjadi ruang ekspresi kritis terhadap kondisi buruh di Indonesia saat ini, serta respons terhadap kebijakan pemerintah yang dinilai belum berpihak kepada pekerja.
Salah satu orator dalam aksi tersebut adalah Hosy, Ketua BEM FISIP UPS Tegal. Dalam orasinya yang berapi-api, Hosy menyoroti berbagai program pemerintah yang dianggap tidak relevan dan jauh dari kebutuhan riil masyarakat, khususnya buruh.
"Program seperti MBG hingga Koperasi Merah Putih yang katanya demi efisiensi, justru tidak menyentuh akar permasalahan buruh. Pemerintah harus mulai menyusun skala prioritas yang jelas dan nyata dalam memenuhi hak-hak dasar pekerja," tegas Hosy di hadapan peserta mimbar bebas.
Ia juga menyampaikan kritik terhadap sejumlah kebijakan dan regulasi terbaru, termasuk Undang-Undang Ketenagakerjaan dan Undang-Undang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (PPRT) yang hingga kini masih belum menunjukkan keberpihakan konkret.
"UU Ketenagakerjaan terbaru tidak banyak memberikan perlindungan tambahan, malah cenderung membuka celah eksploitasi. Sementara itu, UU PPRT yang diperjuangkan sejak lama masih belum mendapat pengesahan yang pantas dari legislatif. Ini bentuk abai terhadap sektor kerja yang selama ini paling rentan," tambahnya.
Tak hanya itu, isu perampasan aset dan pengabaian terhadap kesejahteraan buruh juga menjadi sorotan utama dalam aksi ini. Para mahasiswa menuntut agar pemerintah segera mengevaluasi kebijakan ekonomi yang dinilai lebih menguntungkan pemodal daripada rakyat pekerja.
Aksi berlangsung dengan damai dan tertib, serta diwarnai dengan pembacaan puisi perlawanan, teatrikal buruh, dan pembentangan poster tuntutan. Kegiatan ini ditutup dengan pernyataan sikap bersama mahasiswa lintas fakultas yang menyerukan solidaritas dengan perjuangan buruh di seluruh Indonesia.
- Bank Jateng Komitmen Dukung Program 3 Juta Rumah Untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah Dan Pekerja Informal
- Selain Embung Glebeg, Tim Polda Jateng Sidik 8 Proyek Jalan Di Rembang Yang Putus Kontrak
- Bupati Etik Adakan Pengajian Baitul Hikmah Dan Laporkan Penyaluran Zakat BAZNAS Sukoharjo