Pengamat: Konflik Terbuka Puan-Ganjar Untuk Naikkan Elektabilitas Partai

Agitasi politik berupa konflik internal antara Puan Maharani dan Ganjar sengaja dimainkan PDIP untuk menaikkan elektabilitas partai.


Agitasi politik berupa konflik internal antara Puan Maharani dan Ganjar sengaja dimainkan PDIP untuk menaikkan elektabilitas partai.

Pengamat politik Dedi Kurnia Syah menganalisa tujuan dari tindakan agitasi politik konflik itu mereplika apa yang telah dilakukan Partai Demokrat di bawah kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono.

Kata Dedi, selama kegaduhan soal kisruh Demokrat telah efektif menggenjot elektabilitas partai berlambang mercy itu.

"Senada dengan Demokrat, tidak saja berharap agar Ganjar semakin populer sebagai kader tertindas, tetapi ada harapan Puan menjadi pembicaraan di kalangan publik," tegas Dedi, Senin (24/5).

Dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL, perang terbuka yang disampaikan Ketua DPD PDIP Jateng Bambang Wuryanto mengenai Ganjar, menurut Dedi, semata-mata untuk kepentingan politis PDIP.

"Konflik ini sama-sama untuk kepentingan politis PDIP, Puan dan Ganjar hanya sedang diperankan saja," demikian analisa Dedi.

Dedi sejak awal menengarai kegaduhan di internal PDIP disengaja dan direkayasa sistematis. Muaranya adalah untuk menggenjot elektabilitas calon dan partai.

Dalam beberapa pekan ini, kritikan terbuka disampaikan oleh petinggi PDIP pada Ganjar yang merupakan Kepala Daerah asal PDIP.

Ganjar dituding sengaja bekerja pencitraan untuk menrengkuh ambisinya mendapatkan tiket pencapresan di tahun 2024 mendatang.

Puncaknya, Bambang Wuryanto mengatakan, pihaknya sengaja tidak mengundang Ganjar Pranowo, meski mendatangkan Puan Maharani saat mengumpulkan seluruh kader Eksekutif-Legislatif.

Kata politisi yang akrab disapa Bambang Pacul ini, Ganjar sudah kelewatan kerena ambisi jadi Capres dengan meninggalkan norma kepartaian.

Apalagi, saat ini belum ada instruksi dari Ketua Umum Partai sebagai penentu pemegang tiket Capres. [sth]