Suhu politik Pemilihan Wali Kota (Pilwakot) Semarang diyakini akan terus memanas. Menariknya, hal ini diyakini karena adanya dua kekuatan yang ‘membayangi’ proses demokrasi lima tahunan tersebut.
- Agustin-Iswar Melesat Jauh Tinggalkan Yoyok-Joss
- Kaesang Temui Luthfi-Gus Yasin & Yoyok-Joss
- Kyai Semarang Doakan Yoyok-Joss Menang Pilkada
Baca Juga
Indikasi ini menguat dengan nama-nama yang kini sudah bermunculan, seperti Mbak Ita, Yoyok Sukawi, hingga Bupati Kendal Dico Ganindito yang notabene memiliki pengaruh yang cukup besar dalam tingkat politik nasional.
Pengamat politik dari FISIP Universitas Diponegoro Semarang, Teguh Yuwono pun tak menampik jika Pilwakot Semarang akan dipengaruhi dua kekuatan. Yakni, politik nasional dan lobi-lobi transaksional antara partai politik.
"Ada dua kekuatan yang mempengaruhi Pilwakot, yaitu politik nasional dan kekuatan lobi-lobi transaksional antara partai politik dengan kekuasaan di tingkat nasional," jelas Teguh saat menyampaikan pandangannya ini setelah diskusi yang digelar oleh Forum Media Online Semarang (FOMOS) di Hotel Neo Semarang, Selasa (6/8).
Karena itu, menurut Teguh, pemilihan Walikota Semarang saat ini masih dalam proses pencarian dan polanya belum final. Termasuk soal status incumbent, Mbak Ita yang kini tengah terjerat kasus hukum.
Menurut Teguh, meski hal itu sedikit mempengaruhi indeks kepercayaan masyarakat, tapi dari sisi kekuatan partai tidak ada penurunan.
Pengamat politik lain, Adip, menambahkan bahwa meskipun PDIP masih kuat di Pilwakot 2024, kekalahan dalam Pilpres bisa menimbulkan trauma psikologis. "PDIP masih memiliki massa yang banyak, tetapi jika partai-partai lain bersatu dalam koalisi, PDIP harus waspada, terutama tergantung pada figur yang diusung," ujarnya.
- Agustin-Iswar Melesat Jauh Tinggalkan Yoyok-Joss
- Kaesang Temui Luthfi-Gus Yasin & Yoyok-Joss
- Siapa Siap Pimpin Jawa Tengah?