Pengguna Bright Gas Di Solo Raya Meningkat

Trend pengguna Bright Gas di wilayah eks Karesidenan Soloraya (Boyolali, Surakarta, Karanganyar, Klaten, Sragen, Sukoharjo dan Wonogiri)  mengalami kenaikan yang signifikan.


Adeka Sangtraga Hitapriya sebagai Sales Executive LPG Rayon V, memaparkan bahwa saat ini di wilayah Soloraya jumlah kenaikan penggunaan Brightgas dari tahun 2017 ke tahun 2018  naik menjadi 312 % atau setara dengan kenaikan 6.898 MT.

Padahal di tahun 2017, lanjut Adeka produk Brightgas baru 3.250 MT yang di serap di wilayah ini, di tahun 2018 menjadi 10.148 MT penyerapannya, naik hingga 3 kali lipat.

"Kenaikan ini menandakan bahwa saat ini sudah banyak masyarakat yang paham bagaimana memilih gas LPG yang berkualitas," jelasnya dalam rilis yang diterima RMOLJateng, Senin (13/5).

Ditambahkan Adeka,  selama masa libur Lebaran nanti, masyarakat tidak perlu khawatir dengan ketersediaan stok elpiji 3 kg. Pasalnya sebanyak 86 Agen PSO (LPG Subsidi) dan 16 Agen NPSO (LPG non subsidi) di wilayah ex karesidenan surakarta akan menjadi Agen Siaga.

"Yaitu agen yang akan beroperasi hingga hari Minggu sejak H-15 sampai H+15 setelah Lebaran. Masyarakat tidak perlu resah, karena Pertamina selalu memastikan ketersediaan LPG 3 kg terjaga sesuai kebutuhan di masyarakat," tuturnya.

Sementara itu, Andar Titi Lestari Unit Manager Comm & CSR MOR IV PT Pertamina (Persero) menambahkan bahwa pihaknya juga membagikan  pengetahuan tentang produk pertamina, khususnya produk Brightgas yang merupakan produk LPG berkualitas dan memiliki beberapa keunggulan yang tidak dimiliki oleh produk LPG Pertamina lainnya.

Bright Gas, jelas Andar  mempunyai beberapa keunggulan seluruh tabung Bright Gas telah dilengkapi dengan katup pengaman ganda (Double Spindle Valve System) yang membuatnya 2 kali lebih aman dari kebocoran.

"Sehingga jika salah satu katupnya rusak, gas tidak akan langsung keluar dari tabung tetapi akan tertahan oleh katup pengaman yang lain," pungkasnya.