Penyelidik Kematian Maradona: Tim Medis Bertindak Sembrono

Kematian bintang sepak bola Diego Maradona pada November tahun lalu masih menyisakan banyak pertanyaan tentang sebab sebenarnya kematian sang bintang, dan bagaimana dia menjalani pertempuran melawan kecanduan dan kesehatan yang buruk selama bertahun-tahun.


Kematian bintang sepak bola Diego Maradona pada November tahun lalu masih menyisakan banyak pertanyaan tentang sebab sebenarnya kematian sang bintang, dan bagaimana dia menjalani pertempuran melawan kecanduan dan kesehatan yang buruk selama bertahun-tahun.

Sebuah dewan medis yang ditunjuk untuk menyelidiki kematian Maradona telah menyimpulkan bahwa tim medis yang menangani sang legenda telah bertindak dengan tidak pantas, kurang dan sembrono, menurut salinan laporan yang dibagikan Reuters pada Jumat (30/4).

Jaksa Argentina melakukan penyelidikan tak lama setelah kematian Maradona pada usia 60 tahun akibat gagal jantung di sebuah rumah dekat Buenos Aires, termasuk memerintahkan penggeledahan properti dokter pribadinya dan menyelidiki orang lain yang terlibat dalam perawatannya.

Dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Maradona telah berjuang melawan kecanduan alkohol dan obat-obatan selama bertahun-tahun dan telah menjalani operasi otak pada bulan November.

Pada Maret tahun ini, dewan medis yang ditunjuk oleh Kementerian Kehakiman bertemu untuk menganalisis tuduhan bahwa anggota tim kesehatan yang hadir di Maradona tidak merawatnya secara memadai.

"Tindakan tim kesehatan yang bertugas menangani DAM (Diego Armando Maradona) tidak memadai, kurang dan sembrono," kata laporan dewan medis tertanggal 30 April dan dibagikan kepada Reuters oleh sumber yang dekat dengan penyelidikan.

Laporan itu mengatakan Maradona menjadi sangat tidak sehat dan sekarat selama sekitar 12 jam sebelum kematiannya sekitar tengah hari pada 25 November.

"Dia menunjukkan tanda-tanda yang jelas dari periode nyeri yang berkepanjangan, jadi kami menyimpulkan bahwa pasien tidak diawasi dengan benar dari pukul 00:30 pada 25 Nopemer 2020," tambah laporan itu.

Maradona, juara dunia bersama Argentina di Piala 1986, pun bermain untuk klub Barcelona, ​​Napoli, Seville, Boca Juniors dan Argentinos Juniors, dan secara luas digembar-gemborkan sebagai salah satu pemain sepak bola terhebat sepanjang masa. [sth]