- DPRD Provinsi Jawa Tengah Siap Perangi Kemiskinan dan Sejahterakan Masyarakat
- Tahun 2023 Salatiga Targetkan Pengangguran Turun ke Angka 5,51%.
- Perlu Tahu, Ini Jam Operasional Trans Jateng 2025
Baca Juga
Mengenakan seragam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) Purworejo, Bupati Yuli Hastuti mengaku bisa merasakan perjuangan lini pemerintahan di tingkat bawah.
"Saya begitu merasakan bagaimana dahulu, kesejahteraan perangkat desa itu tidak seperti sekarang ini. Mereka dapatnya bengkok yang kepanjangannya diubeng-ubengke kanggo pokok," kata Yuli Hastuti saat memberikan sambutan dalam peringatan HUT PPDI ke-18 di GOR Sarwo Edhie Wibowo, Kamis (18/9).
Peringatan itu sendiri diikuti lebih dari 1.500 anggota PPDI di seluruh Kabupaten Purworejo. Hadir dalam kesempatan itu, Bupati Yuli Hastuti, Ketua DPRD Dion Agasi Setiabudi serta unsur Forkopimda yang lain serta kepala dinas terkait serta seluruh camat di Purworejo.
Mirisnya, menggantungkan pendapatan dari bengkok namun hal itu tidak bisa diperoleh oleh perangkat yang berada di wilayah pegunungan.
"Sekarang kondisinya sudah berbeda dimana para perangkat sudah mendapatkan pendapatan secara rutin," imbuh Bupati.
Dalam kesempatan itu Yuli Hastuti mengatakan jika perangkat desa selain sebagai ujung tombak pembangunan daerah juga merupakan motor penggerak pembangunan desa. Tanpa peran perangkat desa, pembangunan desa tidak akan berjalan dengan baik.
"Oleh karena itu, PPDI sebagai rumah bagi seluruh perangkat desa, tentunya menjadi wadah yang tepat untuk membina sekaligus mengayomi para perangkat desa," imbuh Yuli Hastuti.
Dalam menghadapi berbagai tantangan, Yuli meminta perangkat desa harus selalu berpikir kreatif dan inovatif. Jangan takut untuk mencoba hal-hal baru yang dapat membawa perubahan positif bagi desa.
Ketua PPDI Purworejo, Erwan Widi Ashari menekankan aktualisasi peran perangkat desa. Pihaknya sudah melaunching sekolah pamong. Keberadaannya akan membuat pamong semakin pandai.
"Ini sebagai upaya agar perangkat paham pekerjaan dan etika. Semua itu hanya untuk aktualisasi dan Pemberdayaan diri," kata Erwan.
Dia juga menyebut jika pamong atau perangkat berbeda dengan aparatur sipil negara (ASN) dimana harus mengikuti pra jabatan. Sedangkan pamong begitu dilantik dituntut langsung bekerja dan berhubungan dengan masyarakat.
"Disinilah peran penting sekolah pamong, karena di lapangan, pamong dituntut bisa mensiasati keadaan dan di sekolah pamong berbagai ilmu dan pengamalan itu dibagikan," tambahnya.
Erwan juga menyoroti situasi politik menjelang dilaksanakan Pilkada. Diakuinya, pamong diposisikan harus netral, hanya saja dirinya mengatakan kalau paguyubannya boleh memberitahukan kepada anggota PPDI tentang pemimpin yang layak untuk purworejo kedepan.
"Teman pamong harus sadar, harus memulai membuat jalan menuju kekuasaan. Pasalnya dalam harlah ini pamong terus belajar, biar pintar dan berwibawa, tidak ada kekuasaan yang dibangun tanpa landasan kewibawaan," jelas Erwan.
- Purworejo Bakal Jadi Pilot Project Ketahanan Pangan Nasional
- Resmi, Yuli Hastuti-Dion Agasi Bupati dan Wakil Bupati Purworejo Terpilih
- Pekan Raya Keburejo, Wujud Dukungan Ekonomi dan Kreativitas Masyarakat