Upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang memberdayakan potensi desa dan perekonomian masyarakatnya gencar dilakukan. Terobosan terbaru, pemkab setempat menggulirkan Program ‘Dalan Pangan Dalan Bungah’.
- Warga Ingin Ganti Rugi Rencana Pembangunan Embung Kaliombo Tidak Molor Lagi
- Tak Sekedar Janji Saja, Pemkab Rembang Kuliahkan 50 Mahasiswa Kurang Mampu
- Bakal Didatangi Kemenkes, Pemkab Rembang 'Seting' Warga Soal Asupan Gizi
Baca Juga
Kehadiran program itu memadukan kelompok perempuan desa dengan berbagai pihak, salah satunya memberikan pelatihan tata boga dan wastra ecoprint.
Pelatihan ini dilakukan sebagai strategi para pelaku UMKM Kota Garam di tengah persaingan ketat dan inovasi dalam berbagai bentuk, serta cita rasa makanan ringan dan wastra di pasaran.
“Kami melihat semangat yang meningkat dari perempuan di pedesaan di Rembang, untuk merebut dan mengisi ruang pasar,” ujar Kepala Bidang Pengembangan Kawasan dan Penataan Desa Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dinpermades) Rembang, Bambang Priyantoro.
Dengan bermodal semangat para perempuan desa, Dinas Permades setempat tertarik membantu meningkatkan kapasitas diri, untuk berlatih memasak berikut strategi pemasarannya.
“Program Dalan Pangan Dalan Bungah yang sudah berjalan yakni pelatihan memasak di Desa Mondoteko, Desa Sumberejo, Waru, Ngotet, dan Desa Kasreman,” ujar Bambang kemarin.
Bambang menyebut, pelatihan itu tidak hanya meningkatkan keterampilan memasak dan membuat ecoprint saja. Namun juga membekali peserta dengan strategi pemasaran.
“Ini seperti napak tilas apa yang dulu pernah menjadi fokus dan perhatian Kartini selama berada di Rembang, yakni pelatihan kerajinan tangan. Kami memilih ecoprint karena ini jenis yang sedang trend,” tutir Bambang.
Pelatihan wastra ecoprint telah digelar di Gedung Graha Mulang Salira Desa Pandean. Kegiatan itu melibatkan 15 perempuan desa setempat. Dari 15 peserta, mereka dibagi menjadi tiga kelompok usaha dan berhasil menghasilkan 44 lembar batik ecoprint, dengan tingkat kegagalan rendah.
“Ecoprint ke depan diharapkan bisa menjadi ikon dan branding Desa Pandean. Mengingat desa ini berlokasi strategis di pusat kota, di antara alun-alun kota dan jalur utama pantura Rembang,” tukasnya.
Bambang pun berharap dengan program tersebut, dapat menciptakan peluang ekonomi baru bagi perempuan desa. Kemudian meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan secara keseluruhan.
- Ganggu Pasien di Puskesmas, Kampanye Vivit-Umam Dihentikan Bawaslu
- Warga Ingin Ganti Rugi Rencana Pembangunan Embung Kaliombo Tidak Molor Lagi
- Tak Sekedar Janji Saja, Pemkab Rembang Kuliahkan 50 Mahasiswa Kurang Mampu